Saran Kotak Amal untuk Pak Jokowi

Salamuddin Daeng, Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

0
738
Salamuddin Daeng/ pribuminews

PRIBUMI – Pemerintahan ini kalau tidak ditolong dengan Kotak Amal dalam rangka mobilisation dana halal, maka tidak menutup kemungkinan dana-dana haram akan di mobilisation. Kemiskinan adalah mendekati kekufuran. Dana haram tidak hanya akan di mobilisasi lewat tax amnesty, tapi terbuka kemungkinan sumber dana lainnya.

Bisa saja pemerintah akan Buka BUMN PT. Perjudian Indonesia, atau PT. Perlontean Indonesia. Apalagi nanti ketika kota hasil reklamasi selesai maka perusahaan perusahaan BUMN/BUMd macam itu bisa dibuat.

Jadi sebaiknya pemerintahan yang fakir dan tengah miskin ini mesti ditolong dengan Kotak amal.

Lagi pula pemerintah sekarang sudah fakir lagi miskin, kemiskinan dekat dengan kekufuran itu sudah terbukti.

Sebagai contoh nyata adalah tax amnesty yang merupakan langkah pemerintah Jokowi mencari pesugihan dengan cara memasukkan uang apapun yang bisa masuk APBN. Uang yang masuk lewat tax amnesty pasti uang haram. Paling banyak bersumber dari drug, prostitusi, pencucian uang. 

Uang itu jelas haram baik dari ukuran norma hukum maupun agama. Pemerintahan yang fakir lagi miskin seperti ini wajib di berikan sedekah. Kalau dia malu maka wajib di tolong. Saya Usul agar lembaga zakat dan sedekah di semua agama membuat Kotak Amal atau sedekah APBN, dipasang di depan semua tempat ibadah.

Semua data yang menyebutkan uang tax amnesty sudah masuk itu hoax, ini sama dengan data 1 juta KTP Ahok. Buat sesumbar/gertak aja.

Ini sudah mau akhir September, utang jatuh tempo banyak. Ingat loh tahun ini harus bayar bunga 200 triliun. Saat sri Mulyani diangkat Menteri keuangan banyak pihak bertanya kok mau Sri Mulyani balik jadi Menkeu. Bersama Jokowi JK lagi.

Orang lupa bahwa Rp 200 triliun uang yang harus diselamatkan Sri Mulyani, Indonesia harus tetap dipastikan bisa bayar bunga dan jangan menunda cicilan pokok. Bagi Sri Mulyani tak peduli Jokowi. Karena dari awal Sri sudah menilai keuangan pemerintahan ini berantakan. Lalu apa yang bisa dilakukan? Ambil cepat-cepat yang tersisa, keburu disapu bersih china.

Sudah lama kita usulkan sebaiknya Jokowi pasang Kotak Amal di semua warung padang, perempatan, masjid, mushollah, tempat potong rambut “Kotak Amal APBN” untuk mengatasi ketidak cukupan anggaran dan dalam rangka membangun infrastruktur.

Nah langkah pemerintah sekarang ini hendak memasukkan uang zakat ke APBN sudah mantap. Pasti APBN tidak defisit lagi. Mengapa rakyat Indonesia lebih suka bayar zakat dan tidak senang bayar pajak. Rakyat menolak pajak karena pajak itu warisan Kolonial. Lagi pula apa pahalanya bayar pajak.***

Salamuddin Daeng, Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.