PribuminewsINDONESIA – Perusahaan-perusahaan media sosial menegaskan akan mencabut setiap postingan yang mengarah pada tindakan kekerasan. Pernyataan ini dikeluarkan setelah seorang remaja putri diduga menyiarkan secara langsung video bunuh dirinya lewat aplikasi popular Periscope.
Perusahaan-perusahaan sosial media seperti Twitter, Facebook, YouTube dan yang lainnya mengatakan berupaya keras untuk memblok dan mencabut postingan yang mendorong aksi kekerasan.
Penegasan tersebut disampaikan setelah pihak berwenang Perancis hari Rabu menyatakan menyelidiki kematian seorang remaja putri yang diduga menyiarkan secara langsung video bunuh dirinya lewat aplikasi popular Periscope.
Jaksa setempat mengatakan remaja itu menjatuhkan dirinya ke lintasan kereta bawah tanah di stasiun Egly, Paris selatan. Ia diduga mengirim pesan teks beberapa menit sebelum melakukan bunuh diri hari Selasa. Ia juga diduga membuat pernyataan kepada pengguna internet lewat aplikasi Periscope untuk menjelaskan tindakannya.
Postingan video itu telah dicabut dari aplikasi tersebut, tapi pengguna YouTube memasang apa yang dikatakan potongan video dimana seorang perempuan muda berambut hitam dan panjang mengatakan “video yang sedang dibuat ini bukan dimaksudkan untuk sensasi melainkan agar orang bereaksi dan membuka pikiran.”
Twitter pemilik Periscope tidak mengomentari insiden itu secara terbuka. Para pakar mengatakan perkembangan teknologi baru yang pesat khususnya layanan yang memungkinkan orang memasang video live dari mana saja makin mempersulit pengontrolan di media sosial. [my/al/voa]