PRIBUMIINDONESIA – Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman menyebut jika tudingan kegemaran berkata kasar Gubernur DKl Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena berguru kepada pendiri partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai fitnah.
Pria asal Lampung menyatakan demikian sebagai balasan pertanyaan seorang netizen, “@habiburokhman Om Prabowo malah lebih galak, pernah tempeleng orang… Usir wartawan.. Ahok dulu berguru sama siapa?”
Sebelumnya, Habiburokhman mengkritik perilaku kasar Ahok kepada wartawan. Ahok marah saat akan diwawancarai sejumlah wartawan di kantornya, Balai Kota Jakarta.
Ahok tidak terima karena wartawan sebuah media yang, sehari setelah Ahok diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 10 Mei 2016, membuat berita dengan mengutip sumber anonim yang mewartakan Ahok menggunakan kewajiban kontribusi tambahan yang belum diatur dasar hukum untuk meminta pengembang, salah satunya Agung Podomoro, membiayai banyak hal, termasuk penertiban bekas lokalisasi prostitusi Kalijodo.
Pelaksanaan kewajiban kemudian ditukar dengan kesepakatan menurunkan besaran kontribusi tambahan saat Perda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantura disahkan. Ahok sebelumnya juga telah menuduh berita itu tendensius.
“Istilah yang digunakan (Ahok sebut medianya), yang saya protes adalah ‘barter’,” ujar Ahok.
Ahok menerangkan, penggunaan kata itu tidak sesuai. Tidak ada pertukaran hal dalam pelaksanaan tambahan kontribusi. Pemerintah malah menambah kewajiban pengembang melalui kontribusi tambahan yang daftarnya diatur dalam izin pelaksanaan.
“Barter itu kita sama-sama tukar, dapat sesuatu. Ini kan tidak,” ujar Ahok. -rmn