PRIBUMI – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan, bahwa Pemprov DKI akan terus melanjutkan proyek reklamasi Pulau G, meskipun gugatan PTUN telah mengabulkan tuntutan para nelayan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, pihaknya akan menawarkan rusun di Kepulauan Seribu sebagai kompensasi bagi para nelayan yang ada di pesisir Ibu Kota.
“?Kita tawarin dulu rusun di Pulau Seribu, kan kita mau bangun kampung nelayan juga nih, di Cilincing yang tanggul, termasuk yang Muara Baru dan Muara Angke,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Pemprov DKI, lanjut Ahok, ?akan menyeleksi seluruh nelayan yang ada di pesisir Jakarta tersebut. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi oknum nelayan yang melakukan jual beli rusun.
“Nanti dari situ kelihatan kok mana nelayan asli mana nelayan enggak. Kamu lihat enggak kasus Kapuk Kamal itu rusun buat nelayan, akhirnya dijual Rp150 juta Rp200 juta nah itu kan kejadian dulu. Makanya, sekarang saya ketatin dulu rusun. Kalau-kalau ada orang yang memang pura-pura jadi nelayan padahal aktivis. Saya kira nelayan enggak begitu kok,” terang Ahok.
Ia menambahkan, Pemprov DKI juga akan memberikan bantuan berupa alat tangkap bagi para nelayan yang terdampak relokasi karena adanya megaproyek reklamasi. “?Lebih baik kasih rumah yang baik dan alat tangkap ikan yang baik, budidaya yang baik, terus anaknya bisa sekolah,” ungkap Ahok.
?Selanjutnya, Pemprov DKI juga akan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi guna memberikan pendidikan kepada anak nelayan. Bagi Ahok, Pemprov DKI berkomitmen akan mengguyur 80 persen keuntungan dari proyek reklamasi yang akan diberikan kepada para nelayan.
“Nanti kita juga mau kerjasama dengan sekolah tinggi perikanan yang ada di Pasar Minggu. Kita sudah ketemu kepalanya! Lulusan sana rata-rata anak nelayan. Jadi dia cuma butuh modal ‘saya bilang DKI modalin deh, nanti bagi hasil berapa, 80 persen buat dia dan 20 persen buat DKI,” pungkasnya. -CJ