PRIBUMI – Isu aliran dana Rp30 miliar kepada Teman Ahok dari pengembang reklamasi memanas. Hal ini disampaikan Anggota DPR dari PDIP Junimart dalam rapat kerja Komisi III dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Ruang Rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5).
Dan Ketua KPK, Agus Rahardjo pun menanggapi hal tersebut, dan membenarkan jika pihaknya kini tengah menerbitkan surat penyelidikan terkait aliran dana sebesar Rp30 miliar ke Teman Ahok dari perusahaan pelaksana proyek reklamasi.
“Informasinya sudah ada. Siapa yang kemungkinan kita gali, arahnya sudah ada, tinggal memperdalam saja sebenarnya. Iya akan diterbitkan (surat penyelidikan),” ujar Ketua KPK itu.
Akibat ramai ini, di tepi lain Pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, menilai merebaknya isu aliran dana Rp30 miliar kepada Teman Ahok dari pengembang reklamasi tak ubahnya penjegalan yang dilakukan partai politik kepada relawan pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Terlebih, sambung dia, kini pengumpulan KTP untuk Ahok maju independen sudah hampir 1 juta. Mendekati syarat yang diajukan langsung Ahok untuk mendeklarasikan keputusannya maju lewat jalur independen.
“Janji Ahok kan kalau 1 juta dia mau ikut Teman Ahok. Nah ada yang kalap kayaknya, ngamuk di injury time,” ungkap Hasan.
Ramainya ada aliran dana sebesar Rp30 miliar yang mengalir ke Teman Ahok dari perusahaan pengembang reklamasi di Pantai Utara, Jakarta itu nampaknya tak beda dengan mahar yang suka disebut-sebut bahwa banyak partai yang minta mahar jika ingin diusung. Dan kini jika benar Relawan Teman Ahok kesandung maka sudah tak menarik lagi Pilkada DKI 2017. Mahar ni yeeee…-RUS