Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan adanya aksi radikal dengan bom bunuh diri secara beruntun dari Masjid Nabawi di Arab Saudi dan Mapolresta, Solo, Jawa Tengah dalam rentang waktu berdekatan menjelang perayaan Idul Fitri.
“Ya kita melihat bom ini kan hampir di seluruh negara, Turki, Bangladesh, Irak, terakhir ya di Masjid Nabawi itu,” kata Jokowi, dalam jumpa pers di Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/7/2016).
Jokowi juga menegaskan Pemerintah Indonesia akan siap melakukan perlawanan terhadap organisasi radikal yang telah mengancam kenyamanan dan kedamaian umat jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. “Atas nama apa pun, (aksi teror) tidak bisa dibenarkan. Tidak bisa ada toleransi dalam hal ini,” tegas dia.
Terlebih, lanjut Jokowi, apa yang terjadi di Masjid Nabawi merupakan aksi keji karena telah mencederai tanah suci umat muslim. “Apalagi ini Masjid Nabawi. Atas nama rakyat Indonesia, saya sampaikan rasa duka yang sangat mendalam bagi keluarga korban, dan kerajaan Saudi Arabia,” ungkap dia.
Senin malam usai Adzan Magrib bom bunuh diri meledak di dekat Masjid Nabawi, Maddinah, Arab Saudi. Akibat peristiwa tersebut empat orang dilaporkan meninggal dunia.
Sedangkan, rakyat di Tanah Air pun dikejutkan dengan ledakan yang terjadi di depan Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah yang terjadi sekitar pukul 7.30 WIB pagi tadi.
Satu pelaku tewas dalam aksi teror ini dan seorang polisi terluka.