Mudik Telah 18 Jiwa, DPR: Koordinasi Pemerintah Amburadul

0
774
ant

Anggota Komisi V DPR RI Mohammad Nizar Zahro, menilai banyaknya korban yang meninggal dunia pada arus mudik merupakan bukti buruknya koordinasi pemerintah dalam mengelola manajemen mudik tahun ini.

Pada arus mudik tahun 2016 ini sebanyak 18 orang meninggal dunia saat perjalanan di Brebes, Jawa Tengah. Bahkan, tercatat satu orang meninggal diduga kelelahan akibat macet setelah turun dari bus kemudian pingsan dan meninggal.

Politisi Gerindra ini pun memiliki beberapa catatan yang harus diperbaiki oleh pemerintah terkait Tragedi Mudik 2016. Pertama, pentingnya pengalihan arus mudik pada jalur tol yang baru. Pengalihan arus harus cermat, terutama pembatasan volume kendaraan.

“Pemecahan kemacetan jangan ditumpahkan ke kota Brebes saja karena infrastruktur jalan tidak mendukung, sehingga harus segera dilewatkan jalur ke Kabupaten Kota yang lain untuk bisa memecah jumlah volume kendaraan,” ujar Nizar kepada wartawan, Kamis (7/07/2016).

Kemudian, kemacetan di Brebes juga tidak bisa dilepaskan dari penambahan jadwal Kereta Api Lebaran. Terbukti berakibat pada jam buka tutup lintasan kereta yang makin sering jumlah kereta yang lewat. Dampaknya penumpukan arus kendaraan jalan darat makin padat.

“Saya sangat berharap agar Presiden harus lebih intensifkan koordinasi antara Kementerian Lembaga khusus terkait jadwal Liburan sekolah, sehingga bisa kurangi beban volume jalan darat, laut, udara,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah harus membangun fasilitas keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK) utamanya di jalan tol yang banyak dan mampu menampung jutaan jumlah pemudik yang lewat jalur tol dengan waktu dan hari yang sama.

“begitu pula agar pembangunan jalur lingkar utara jurusan Brebes-Tegal untuk memecahkan kepadatan harus segera dilanjutkan agar bisa mengurai kemacetan yang terjadi di pintu exit brebes,” tandas Nizar. -rmn

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.