KENAPA PROF. YUSRIL TERPAKSA IKUT PENCALONAN GUBERNUR DKI? INI BUKAN SOAL JAKARTA, TAPI INI SOAL MENYELAMATKAN NEGARA
Saya sering tertawa sendiri ketika ada beberapa orang mengatakan Prof. Yusril Ihza Mahendra berambisi untuk dapatkan jabatan Gubernur DKI Jakarta
Wong Jabatan Presiden Tahun 1999 saja dilepas karena gak mau gaduh, dimarahi Bu Mega karena gak mau diangkat jadi Menterinya
Menyerahkan ke Pak Jusuf Kalla jabatan Cawapresnya Pak SBY Tahun 2004. Padahal awalnya Prof. Yusril adalah Cawapresnya Pak SBY.
Prof. Yusril Cawapres Pak SBY pada waktu itu karena suara partai Pak Yusril lah yang meloloskan Pak SBY jadi Capres, tanpa itu Pak SBY tidak bisa nyapres
Pak SBY saat itu sangat populer, hantu pun yang jadi Cawapres Pak SBY pasti akan menang. Tapi Prof. Yusril serahkan posisi itu ke Pak JK.
Saat itu tidak ada yang bisa ganggu-gugat, karena tanpa Partai Prof. Yusril Pak SBY tidak akan pernah bisa jadi calon Presiden!
Jadi salah kalau bilang Prof. yusril berambisi untuk jadi Gubernur DKI. Jabatan yang lebih besar aja beliau Ikhlas tinggalin kok..
Dari awal tahun lalu, Prof. Yusril sudah diminta berbagai pihak untuk maju dan siap bertarung dalam merebut jabatan Gubernur DKI
Tapi semua dorongan hingga tawaran yang aneh-aneh ditolak secara halus oleh Prof. Yusril, beliau tidak mau ikut pilkada manapun
Dari semua golongan masyarakat, golongan politik hingga golongan agama mendorong beliau maju, tapi tetap tidak ada keinginan.
Tapi setelah Prof. Yusril melihat semua yang terjadi di jakarta adalah cara dan pintu masuk untuk pihak asing kuasai negara ini!
Cara-cara penjajah menguasai sebuah negara bibitnya sudah terlihat. Rakyat makin ditindas dan dimiskinkan, Prof.Yusril tergerak hatinya untuk menyelamatkan!
Kalau sudah soal pihak asing, penjajah dan penzoliman maka Prof.Yusril pasti akan ada di garda terdepan melawan mereka.
Mungkin kelihatannya saya berlebihan, tapi fakta hanya Prof. Yusril disaat dia menjabat menteri, yang memerintahkan tembak pesawat Amerika!
Pesawat militer Amerika seenak perut wara-wiri di negara kita tanpa izin, Prof. Yusril katakan tembak kalau mereka tidak pergi!
Akhirnya pemerintah Amerika secara resmi menyatakan permintaan maaf karena sudah membuat Indonesia tersinggung.
Prof. Yusril juga pernah menolak keras masuk ke gedung parlemen Australia. Dia tidak mau digeledah, ini sama saja menghina Indonesia kata beliau
Sebagai pejabat negara yang diundang mewakili Indonesia tidak pantas digeledah. Prof. Yusril marah atas sikap Australia.
Akhirnya Perdana Menteri Australia turun tangan langsung dan meminta maaf kepada Prof. Yusril atas sikap mereka ini.
Dalam sidang Dewan keamanan PBB, Pak Yusril semprot habis Menteri luar negeri Amerika Madeligh Albright terkait masalah HAM.
Menlu Amerika tersebut ingin jalankan resolusi pembentukan Pengadilan HAM terkait pelanggaran HAM di Indonesia. Prof. Yusril meradang!
Prof. Yusril dengan tegas katakan akan ajukan juga resolusi Pembentukan Pengadilan HAM Investigasi Amerika selama kejahatan Perang Vietnam!
Menlu Amerika kelabakan, pihak Indonesia yang ikut Prof. Yusril juga ketakutan dan minta Pak Yusril untuk tidak lakukan itu.
Tapi Prof. Yusril tidak peduli soal diplomasi kalau sudah menyangkut harkat dan martabat negara ini. Amerika pun dilawan!
Kalau Amerika mau ungkit soal pelanggaran HAM saat kejatuhan Soeharto dan adili warga NKRI, maka Prof. Yusril minta hal yang sama!
Kalau Amerika mau ngerecokin negara ini, maka Prof.Yusril minta investigasi pelanggaran HAM Amerika di vietnam! Menlu Amerika tidak berani!
Jadi kembali lagi ke soal DKI, dengan background Prof. Yusril, tidak mungkin beliau turun gunung jika ini bukan masalah bangsa dan negara
Lihatlah ciri-ciri negara yang akan dikuasai oleh negara lain. Rakyat dimiskinkan, ekonomi dicekik, kekerasan dimana-mana, dan sebagainya.
Dan ini terjadi di Jakarta! Jajah ibukota maka akan dengan mudah menjajah daerah lain! Lihatlah Jakarta sekarang ini!
Rakyat makin tertindas dan terpinggirkan. Makin dimiskinkan hingga nanti yang bisa tinggal adalah asing dan pengusaha asing
Dan masih banyak cara lain yang merugikan rakyat dan memindahkan ekonomi rakyat untuk dikuasai asing. Ini sudah mulai terjadi di Jakarta..
Secara ekonomi, nanti rakyat akan menjadi minoritas dan pihak asing mayoritas. Kalau sudah begitu habislah negara ini!
Prof. Yusril mengetahui banyak tentang hal ini. Maka beliau nyatakan maju! Ini bukan soal Jakarta ini soal Indonesia!
Partai-partai juga tau bahwa Jakarta harus diselamatkan! Partai-partai juga tau tujuan Prof. Yusril maju bukan untuk ambisi jadi Gubernur DKI.
Sekali lagi saya katakan, Prof. Yusril terpaksa maju untuk selamatkan bangsa dan negara ini.
Ini Fakta..!!!!
Dr Cecep Supriadi