PRIBUMI – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) yang juga orang dekat Menko Rizal Ramli, Adhie Massardi menyesalkan tindakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang properusahaan pengembang reklamasi. Adhie juga menyoroti ucapan Ahok yang menyerang Rizal, setelah memutuskan menghentikan reklamasi Pulau G yang dikerjakan PT Agung Podomoro Land.
Menurut Adhie, Ahok bukanlah sosok pejabat publik yang layak diteladani. Bahkan, ia menuding Ahok telah mengkhianati perjuangan yang diwariskan presiden ke-4 RI, Gus Dur, yang mendedikasikan hidupnya untuk menetralisasi isu anti-Cina. Adhie menuding, tindakan Ahok telah membangkitkan sentimen anti-Cina di masyarakat
“Sekarang ini makin kuat kebencian kepada Cina ini, karena Ahok. Padahal Ahok ini dalam berpolitik ini, antara lain didukung oleh Gus Dur. Tapi, dia telah mengkhianati Gus Dur dengan dua hal itu,” jelas mantan juru bicara Gus Dur tersebut di Jakarta, kemarin.
Tidak ingin warisan terbesar Gus Dur, yaitu merawat keragaman etnis tetap terjaga di Indonesia hancur, Adhie ingin agar Ahok tidak lagi menjabat sebagai gubernur DKI 2017-2022. “Iya, saya akan berupaya agar Ahok tidak bisa maju lagi karena ini bisa merusak tatanan kita dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Adhie juga menyinggung kegemaran Ahok yang menggunakan TNI dan Polri untuk mengawal kebijakannya, seperti dalam penggusuran. Kebijakan itu dinilainya merupakan sebuah keputusan yang membawa Indonesia kembali ke zaman sebelum demokrasi.
Adhie menjelaskan, selama menjadi presiden, Gus Dur menjadikan TNI sebagai kekuatan negara dan tidak menjadikan Polri untuk melawan warga sendiri. “Hal ini dilanggar oleh Ahok dengan selalu menggunakan TNI dan Polri untuk menumpas rakyatnya, untuk menggusur rakyatnya. Itu sudah mengkhianati cita-cita Gus Dur.”
Adhie berjanji akan menggerakkan kekuatan politiknya untuk menekan partai yang punya kursi di DPRD DKI untuk tidak mendukung mantan bupati Belitung Timur itu. Adapun untuk partai yang sudah mendukung Ahok, ia ingin dilakukan pembatalan saja,
“Saya nanti akan mengingatkan partai-partai politik agar tidak mendukung orang semacam ini. Ini berbahaya, kalau tetap mendukung juga partai ini akan berbalik menjadi musuh rakyat,” katanya.
Adhie melanjutkan, sebaiknya menghambat Ahok menjadi gubernur DKI saja ketimbang tatanan harmoni kehidupan di masyarakat yang sudah terbangun dengan baik rusak. Dia berpendapat, sangat berbahaya kalau Ahok tetap menjadi pejabat publik.
“Jadi, menurut saya begini, lebih baik mengubur ambisi satu orang Ahok dari pada kita nanti kita mengubur toleransi atau korban-korban politik etnis yang tidak perlu, yang dikobarkan oleh Ahok,” katanya.
Dia melanjutkan, Ahok hanya memiliki tiga hal, yaitu selalu menyakiti hati rakyat, menyinggung perasaan sesama pejabat publik, dan melanggar konstitusi serta undang-unfdang negara. rol