Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bersumpah untuk memburu penyebar isu negatif di media sosial (medsos) yang menjadi biang keladi kerusuhan berbau SARA di Tanjungbalai. Tito juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai isu-isu negatif melalui sosial media yang dapat memancing kerusuhan sosial serupa dengan yang terjadi di Tanjungbalai.
“Kerusuhan di Tanjungbalai itu adalah kesalahpahaman antara tetangga semata,” sambung Tito usai berdialog dengan tokoh agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama di Mapolda Sumut di Medan, Sabtu.
Namun, kesalahpahaman itu diposting di medsos dengan dibumbui isu negatif yang menyulut kerusuhan.
Tito kemudian meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, terutama dengan isu-isu negatif dari medsos.
Tito juga bersumpah untuk mencari orang yang menyebarkan isu negatif melalui medsos yang diduga menjadi pemicu kerusuhan di Tanjungbalai.
Ketika dipertanyakan soal kelompok yang diduga memprovokasi atau bertanggung jawab dalam kerusuhan itu, Tito justru meminta masyarakat tidak berspekulasi tentang isu negatif.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah, Polri, TNI, dan tokoh beragama di daerah lain telah sepakat untuk menenangkan masyarakat, termasuk melokalisasi masalah itu agar tidak merembet ke daerah lain.
Mengenai kerusuhan itu, Tito mengaku telah berdiskusi dengan tokoh agama dan unsur Forum Kerukunan Umat Beragaga (FKUB) di Sumatera Utara di mana Tito menyampaikan apresiasi kepada FKUB Sumatera Utara yang bergerak cepat menyelesaikan masalah.
Situasi di Tanjungbalai telah terkendali, apalagi Kapolda Sumut Irjen Pol. Raden Budi Winarso turun langsung ke Tanjungbalai. “Berikan waktu kepada Kapolda, Pangdam, dan FKUB untuk menyelesaikan masalah,” kata dia.
Ia berharap warga Sumatera Utara mempertahankan kerukunan dan kekompakan mereka. -ant