PRIBUMI– Gerakan #Save_YPK2 yang menjadikan gerakan moral kebudayaan seniman dan budayawan Jawa Barat menemukan titik terang. Dimana dari informasi yang terhimpun tentang #Save_YPK2 menjadi penting karena status gedung YPK merupakan ruang untuk sejumlah aktivitas budaya.
“Harusnya YPK itu dikelola secara serius, jangan asal-asalan, makanya gerakan Gerakan #Save_YPK2 itu arahnya jelas dan menagih pengelolaan yang serius sehingga YPK menjadi sarana dan ruang kebudayaan yang benar, tidak terlantar” ujar Hermana sala serang aktivis Gerakan #Save_YPK2 saeperti dikutip laman JABARSATU.com Rabu 10/08/2016.
Seperti diketahui pada hari Selasa, 9 Agustus 2016, di YPK, berlangsung pertemuan kedua (setelah dialog dengan Wagub Deddy Mizwar, tanggal 1 Agustus 2016). Pertemuan yang dihadiri unsur seniman, penggiat seni, penggiat budaya, dan unsur Taman Budaya tersebut menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Balai Pengelola Taman Budaya Jawa Barat yang sekarang menjadi pengelola Gedung YPK sepakat menyerahkan tata kelola Gedung YPK kepada tim pengelola yang direkrut dengan cara yang terbuka. Sedangkan Taman Budaya akan bertindak sebagai fasilitator.
2. Dewan Kesenian Jeprut akan segera membentuk tim formatur (Ad Hoc) yang terdiri atas unsur seniman, penggiat seni, penggiat budaya, dan Taman Budaya, untuk menyeleksi orang-orang yang akan duduk sebagai pengelola YPK (Manager Program, Tim Kurator, Litbang, dan lain-lain).
3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat akan segera mencabut Surat Keputusan (SK) tim kurator YPK sebelumnya.
4. Siapa saja dapat mencalonkan diri sebagai pengelola YPK.
5. Seleksi calon pengelola YPK akan dilaksanakan secara terbuka, dengan melaksanakan wawancara dan presentasi program.
Bandung, 10 Agustus 2016
Ttd.
Dewan Kebudayaan Jeprut Jawa Barat
Dengan pernyataan itu jelas memang pengelola YPK harus yang aham budaya dan srius jangan asal comot.
ed/jbs