❝ Kaya Tapi Miskin ❞ :::
Ada yang bercita-cita kaya agar mudah berderma.. katanya..
Ada yang ingin selalu sehat supaya ringan bersedekah.. ujarnya..
Padahal..
Tatkala ada seorang sahabat bertanya perihal sedekah yang paling utama..
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا أَلَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
“Engkau bersedekah dalam keadaan sehat, saat ada rasa berat mengeluarkan (kikir), khawatir miskin, serta berharap angan kaya..
Maka janganlah engkau menunda sedekah hingga ruh berada di tenggorokan..
Barulah berkata,
“Untuk fulan (seseorang) sekian dan untuk fulan lainnya sekian…
Ingatlah, padahal harta itu memang untuk si fulan..”
[HR. al-Bukhari: 1419, Muslim: 1713]
Bersedekahlah..
Walau belum punya..
Sebab amal shalih itu perlu dilatih..
Jangan sampai saat sudah kaya pun, tetap merasa miskin..
@sahabatilmu
::: طالب العلم اخوات【 】