PRIBUMI – Pemantik kasus Soal uang piknik yang ramai pada 10 September 2016 di linimasa Twitter kini berbuntut panjang. Pasalnya sang jurnalis dari kelompok KG alias Kelompok Kompas Gramedia – WartaKota-Tribunnews tak terima di sebut sebagai wartawan “Bodrex” oleh sebuah akun. Silakan Lihat foto.
Sang akun itu juga bahkan terus terusan menulis sebagai bodrex. Sudah diajak bertemu dan maksudnya apa mengatakan demikian? Kini akun itu menghapus kicauannya. Tapi sayang tim kami berhasil mendapatkan kata-kata penghinaan yang sangat kejam dan batil bagi jurnalis yang kerjanya baik dan bukan sembarangan dedikasinya ke pada dunia jurnalistik.
Lebih disesalkan lagi ada pendukung buzzernya dengan akun palsu juga menyerang sang jurnalis. Itulah akun palsu yang tak bertanggungjawab. Silakan lihat buktinya….
Kisahnya Awalnya
Kronologi berita berawal dari Trending Topic di Twitter, bikin berita mengabarkan TTWW, sepanjang Sabtu pekan lalu.
Yang menarik adalah soal #uangpiknik. Jadi disini mulai ada yang gerah, minta dihapus, entah siapa dia, terus admin di redaksi nurut dan anggap dihapus selesai. Tapi malah setelah itu hujan teror sosmed sejumlah akun palsu menyerang. Berita dihapus, jadi pintu masuk.
“Kira-kira dihapus jam 21an. Tapi akhirnya berita bisa dipanggil dan kemudian dimuat ulang jam 23an,” ujar sumber kami yang enggan disebutkan namanya.
Anehnya teror bertubi-tubi datang, tapi karena akun di twtter itu anonim dibiarkan saja, cuma ada biangnya, yaitu akun yang menulis wartawan bodrex itu. “Padahal sama sekali gak ada nama dia dan tidak pernah muat tentang dia, eh dia marah2, padahal kita sama sekali tidak memuat twit dia atau siapa pun,” jelas sumber itu.
Silakan link yang penah dihapus kami tampilkan http://wartakota.tribunnews.com/2016/09/10/ridwan-kamil-dibully-pasukan-pembenci-terbongkarnya-modus-buzzer-raup-uang-piknik-politisi
Akibat berita ini juga kami menulis tampilkan link yang pernah kami bahas baca: https://pribuminews.co.id/2016/09/10/buzzer-baper-dan-pengahacuran-reputasi-lawan-politik/
Sejumlah akun pernah menyerang bahwa katanya wartawan ini menulis koplak di hapus. Padahal yang minta dihapus adalah para buzzer itu ke bos di kantor media itu, Mereka memutar balik fakta. Anehnya sempat dihapus atau di tekan harus dihapus jam 21-an dan naik lagi sekitar 2 jam karena perlu ada persoalan teknis, jadi berita baru bisa tayang ulang jam 23, kata sumber itu.
“Berita sebanranya sudah jadi viral karena dikutip Kaskus dan Babe, Jadi memang percuma dihapus,” jelasnya.
Sejumlah informasi juga terhimpun adalah kasus piknik poltik ini diantaranya ada bos dari yang dikenal suka Buzzer sampai left grup tuh di grup wartawan. Padahal gak ada yang ngomongi dia, panas kali dia. Salah satu grup wartawan, ada Bos BUzzer-nya Left tidak jauh setelah ramai bikin cerita uang piknik politik Purwakarta.
Tai dari pantauan kami mungkin bisa jadi kehibatan ada buzzer bayaran itu bisa intervensi ke boss wartawan yang disebut bodrek itu karen ada oknum yang “ngamen” juga di dalam KG sehingga gerah juga atas berita itu.
Dalam waktu dekat katanya sumber tadi bahwa kasus ini akan diadukan ke Dewan Pers dan Pihak kepolisian karena telah menghina Wartawan dengan sebutan Bodrex. | AMK