PRIBUMI –Kasus Penghinaan oleh pemilik akun Twitter @GunRomli terhadap Jurnalis Kelompok Kompas Gramedia Gede Munanto makin panjang. Akun @GunRomli menuduh Wartawan Bodrex kepada Gede.
Kasus ini terjadi Sabtu, 10 September 2016 Media Sosial Twitter ramai. Awalnya Laman Wartakota.com menurunkan tulisan dengan judul “Ketika Isu Uang Piknik Menjadi Trending Topic di Twitter” isi beritanya sbb:
Apalagi isu yang dijadikan bahan diskusi sangat sensitif, maka #uangpiknik menempati urutan teratas di trending topic world wide (TTWW), sepanjang Sabtu.
Masalah ini mencuat ketika seorang pemilik akun bernama @PartaiSocmed melemparkan kuliah Twitter (kultwit), terkait dengan isu uang piknik.
Berikut kultwit yang dilakukan oleh pemilik akun tersebut:
Yg perlu dilakukan adalah tetap spt apa adanya, maka dukungan akan datang dgn sendirinya. #UangPiknik.
Belakangan sering mengundang para selebtwit datang ke Purwakarta. Sampai di sini tak ada yg permasalahkan. #UangPiknik
Selama para pihak yg diundang bisa mempromosikan Purwakarta, tentu saja itu bagus. #UangPiknik
Tapi, baru mjd masalah ketika buzzer2 yg diundang itu mulai menyerang pemimpin lain. Dan nama pasti terseret2. #UangPiknik
Betapapun, sulit menghindarkan kesan tak ada hubungan antara piknik di Purwakarta danbully terhadap RK. #UangPiknik
Gara2 ulah songong para buzzer tsb nama ikut terseret2 juga. Kesannya ini terkait persaingan pilgub jabar. #UangPiknik
Atas kultwit tersebut muncul sejumlah tanggapan dari pemilik akun lainnya.
Misalnya, pemilik akun @SuburBur. Ia memberikan tanggapan:Kebenaran akan menemukan jalannya sendiri.. 🙂
@ruben_yuanito melakukan Retweeted Dymas: @PartaiSocmedini beneran mastum berita piknik dpt uang saku? Pasti ada tujuannya nih…
Selanjutnya, sejak isu itu dilempar ke Twitter, pemilik akun @SuburBur menanggapi kembali: Noted.. jadi benar dibayar 5 juta.
Sedangkan @denbagushari menyatakan: Ini benar de? Tolong jawab ini tidak benar… oh gonna break my heart.
Rupanya, dalam diskusi yang terlontar di Twitter, Sabtu (10/9/2016), dibicarakan soal isu mem-bully Ridwan Kamil dengan bayaran Rp 5 juta.
Hingga berita ini diturunkan Warta Kota berusaha melakukan konfirmasi kepada pihakj-pihak terkait melalui Twitter, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan.
Lalu lama TRIBUNNEWS.COM pada Minggu, 11 September 2016 08:02 WIB menurunkan tulisan “Para Pembully Kang Emil Dapat Duit Rp 5 Juta Dari Dana Piknik Politisi”. Minggu, 11 September 2016 08:02 WIB
Laman ini sayang saat di buka tidak bisa ditemukan, namun kami sudah dapat dokumennennya sebelum di hapus, berikut isinya
Sejumlah twit dibongkar oleh sejumlah akun di Twitter dan langsung bereaksi, saat berita ini ditulis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jasa uang piknik yang dinikmati buzzer ramai di media sosial, Twitter.
Sejumlah orang yang di awal membully sejumlah tokoh, sekarang, menjadi sejumlah lover, yang tiada hari, hadir tanpa puja puji tokoh yang sudah dihina habis-habisan.
Sejumlah twit dibongkar oleh sejumlah akun di Twitter dan langsung bereaksi, saat berita ini ditulis.
Ulah mereka diungkap oleh salah satu akun Twitter, yang menulis secara lengkap, tapi uang piknik, akhirnya bertengger di trending topic teratas karena salah satu akun yang menjadi buzzer mengaku, mereka mendapatkan upah Rp 5 juta untuk piknik ke Purwakarta.
Rupanya, mereka mendapatkan order untuk mem-bully Ridwan Kamil atau Kang Emil dengan bayaran Rp 5 juta.
Di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Jawa Barat,Ridwan Kamil menjadi kandidat, sehingga diduga salah satu pesaingnya tertarik menggunakan jasa buzzer bayaran.
Mereka itu dibayar untuk membully siapa saja yang dianggap sebagai pesaing.
Tanda pagar (tagar) #Uang piknik pun merajai trending topic Twitter, selama Sabtu (10/9/2016).
Perdebatan sengit terjadi di Twitter dan melibatkan sejumlah netizen. (Gede Moenanto Soekowati) Editor: Hendra Gunawan.
Akibat dari berita ini anehnya akun @GunRomli ngamuk-ngamuk dan menuduh penulis yang juga editor @gedemunanto dituduh sebagai wartawan bodrex. Tuduhan @GunRomli di tanggapi oleh @gede dan mengajak bertemu dan apa maksudnya menuduh itu. Bukan malah disambut eh pasukan dari biangnya itu dengan akun palsunya malah menyerang @gedemunanto, namun karena akun palsu Gede tidak ditanggapi.
Pernyataan @GunRomli yang menuduh @gedemunanto adalah wartawan bodrex. Nampaknya akan berbuntut panjang. Meski kini sang penuduh telah menghapus kicauannya dari akunnya. Tapi sayang Barabukti sudah terekam oleh @gedemunanto. Dan kini Gede sedang siapkan gugatan.
“Saya akan gugat dia. Dan saya sedang kordinasi dengan pengacara,” ujar Gede kepada redaksi.
Ini pencemaran nama baik, dan repuasi saya sebagai jurnalis, dia menuduh sembarang dan tak berdasar. Dan juga secara tidak langsung menuduh intitusi tempat saya kerja, jelas Gede
“Saya tak terima di sebut sebagai wartawan “Bodrex” oleh dia. Sudah diajak bertemu dan maksudnya apa mengatakan demikian? Kini akun itu menghapus kicauannya. Tapi saya sudah ada barang bukti berhasil mendapatkan kata-kata penghinaan yang sangat kejam dan batil,”tegas Gede.
Bagi jurnalis yang benar penghinaan semcam itu kejam.”Makanya saya akan tuntut dia,” ujar Gede.
Yang membuat kecewa lagi ada pendukung buzzernya dengan akun palsu juga menyerang. Itulah akun palsu yang tak bertanggungjawab. Silakan lihat buktinya Awalnya kasus ini berawal dari Trending Topic di Twitter, bikin berita mengabarkan TTWW, sepanjang Sabtu pekan lalu.
Yang menarik adalah soal #uangpiknik. Jadi disini mulai ada yang gerah, minta dihapus, entah siapa dia, terus admin di redaksi nurut dan anggap dihapus selesai. Tapi malah setelah itu hujan teror sosmed sejumlah akun palsu menyerang. Berita dihapus, jadi pintu masuk.
“Kira-kira dihapus jam 21an. Tapi akhirnya berita bisa dipanggil dan kemudian dimuat ulang jam 23an,” ujar Gede.
Anehnya teror bertubi-tubi datang, tapi karena akun di twtter itu anonim dibiarkan saja, cuma ada biangnya, yaitu akun yang menulis wartawan bodrex itu. “Padahal sama sekali gak ada nama dia dan tidak pernah muat tentang dia, eh dia marah-marah, padahal kita sama sekali tidak memuat twit dia atau siapa pun,” terang Gede.
Akibat berita ini juga ada tampilkan link pernah bahas #Uang piknik baca: https://pribuminews.co.id/2016/09/10/buzzer-baper-dan-pengahacuran-reputasi-lawan-politik/
Sejumlah akun pernah menyerang bahwa katanya wartawan ini menulis koplak di hapus. Padahal yang minta dihapus adalah para buzzer itu ke bos di kantor media itu, Mereka memutar balik fakta. Anehnya sempat dihapus atau di tekan harus dihapus jam 21-an dan naik lagi sekitar 2 jam karena perlu ada persoalan teknis, jadi berita baru bisa tayang ulang jam 23, katanya
“Berita sebenarnya sudah jadi viral karena dikutip Kaskus dan Babe, jadi memang percuma dihapus,” paparnya.
Sejumlah informasi juga terhimpun adalah kasus uang piknik poltik ini diantaranya ada bos dari yang dikenal para Buzzer sampai left grup tuh di grup wartawan. Padahal gak ada yang ngomongi dia, panas kali dia. Salah satu grup wartawan, ada Bos BUzzer-nya Left tidak jauh setelah ramai bikin cerita uang piknik politik Purwakarta.
Tapi dari pantauan kami mungkin bisa jadi kehibatan ada buzzer bayaran itu bisa intervensi ke boss wartawan yang disebut bodrek itu karena ada oknum yang “ngamen” juga di dalam KG sehingga gerah juga atas berita itu.
Dalam waktu dekat Gede akan diadukan ke Dewan Pers dan Pihak kepolisian karena telah menghina Wartawan dengan sebutan Bodrex.
Sementara itu Misbakhun, anggota DPR RI, Fraksi Partai Golkar menilai kasus ini telah merusak pilar dasar dan fondasi demokrasi.
“Kita mencintai kebebasan berbicara sebagai pilar dasar dan fondasi demokrasi. Kita memilih pluralisme sebagai pilihan untuk atas kebhinnekaan kita. Tapi kita tidak ingin semuanya dikotori oleh para pengambil keuntungan,” ujar Misbakhun. | RNZ/AHMK