Mensesneg Pastikan Menteri ESDM Pengganti Arcandra dari Profesional, Betulkah Ardian Nengkoda?
“Memang sejak kapan posisi itu untuk politisi,” ujar Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (27/9/2016) dilansir laman Detik.
Sayangnya, Pratikno menolak menyebutkan siapa sosok yang dipilih Jokowi untuk menduduki posisi Menteri ESDM. Kabarnya, Jokowi sudah mengantongi nama yang akan dilantik sebagai Menteri ESDM definitif.
Informasi politik yang didapat dari sumber di Istana, setelah mendapatkan sosok yang tepat, Jokowi pun segera melantiknya sebagai Menteri ESDM. Dikabarkan pelantikan akan dilakukan dalam waktu dekat, bahkan kemungkinan akan dilakukan pekan ini.
Apakah sudah ada Keppres pengangkatan Menteri ESDM yang baru?
“Ditunggu saja kapan waktunya,” jawab Pratikno.
Seperti diketahui, posisi Menteri ESDM definitif sudah kosong hampir 2 bulan setelah Arcandra Tahar dicopot usai tersandung masalah kewarganeraan. Selama ini, Menko Maritim Luhut Pandjaitan yang berperan ganda menjabat Plt Menteri ESDM.
Sementara itu dilaman Energy World bahwa telah hangat nama baru dari sumber kami. Nama yang kuat saat ini sebagai Menteri ESDM sudah ada. Apa betul nama Ardian Nengkoda?
Ardian Nengkoda menurut pandangan Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan Pasca tragedi Archandra Tahar, yang sebelumnnya dikabarkan hebat di bidang offshore, Presiden Jokowi memang harus mencari pengantinya sebagai Menteri ESDM yang lebih hebat dibanding Archandra Tahar.
Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menilai bahwa sosok Ardian Nengkoda adalah sosok yang tepat untuk menggatikan Archandra Tahar.
“Reputasi keahlian dan pengalaman Internasional Ardian jauh lebih hebat daripada Archandra Tahar,” ujar Fahmy dilansir ENERGYWORLD.CO.ID saat, Ahad, 25/9/2016.
Sebelumnya Fahmy Radhi juga mengatakan terlalu riskan kalau Menteri ESDM terlalu lama dikosongkan. “Lantaran banyak keputusan strategis yang harus segera diputuskan, keputusan relaksasi ekspor konsentrat, pengambilalihan Total 2017, dll, yang mestinya tidak bisa diputuskan oleh Plt Menteri ESDM,” ujar Fahmy Kamis (22/9).
Semua keputusan MenESDM, lanjut Fahmy adalah penting dan yang mestinya semua tidak bisa diputuskan oleh Plt Menteri ESDM. “Jokowi harus segera memilih Menteri ESDM, siapa pun asal bukan AT alias Archandra Tahar dan bukan orang partai,”jelasnya.
ardianesdmKembali ke soal Ardian, Fahmy mengatakan bahwa Ardian tidak hanya backgroundpendidikan PhD di bidang oilfield technologist saja, tapi juga berkiprah dalam R&D hingga menghasilkan ratusan karya tulis ilmiah dan sejumlah patent. “Ia memperoleh penghargaan bergengsi sebagai orang Asia pertama yang memperoleh penghargaan tersebut,” jelasnya.
Fahmy juga menilai, bedanya dengan dengan Archandra Tahar yang lebih banyak bekerja di Texas AS, “Ardian benar-benar International Profesional lantaran telah bekerja di Armaco yang menggarap proyek offshore mega gas di banyak negara, terutama di Timur Tengah,” papar Fahmy yakin.
Masih kata Fahmy bahwa kepemimpinan Ardian pun tidak diragukan lagi. Pasalnya, Ardian berpengalaman memimpin banyak proyek Migas di berbagai negara dan pemimpin organisasi non-profit sektor pendidikan sustainable energy.
“Dengan perpaduan pendidikan, pengalaman internasional dan mangerial yang komplit, tidak diragukan lagi Ardian jauh lebih hebat ketimbang Archandra Tahar, sehingga sangat layak menjadi Menteri ESDM menggantikan Archandra Tahar,” tegasnya.
Untuk itu Fahmy hanya ingin memastikan bahwa yang masih perlu dipastikan adalah integritas kebangsaan, yang menjadi syarat penting menjadi Menteri ESDM.
“Pasalnya, MESDM mengelola dan memutuskan SDA yang nilainya mencapai ribuan triliun rupiah. Sesuai dengan amanah konstitusi, SDA tersebut harus diperuntukan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran investor asing,” urainya.
Informasi sejumlah sumber kalangan Oil & Gas namanya Ardian Nengkoda dikenal seorang professional yang luar biasa. Dia adalah satu-satunya orang Asia yang memenangkan penghargaaan Society of Petroleum Engineers (SPE) 2015 dalam proyek-proyek regional, pembangunan fasilitas dan konstruksi minyak di Abu Dhabi, UAE, dan penghargaan Gas Processors Association (GPA) Annual Technical Conference (San Antonio, Texas). Dia juga pemilik 6 hak paten dalam bidang migas.
Ardian terkenal dalam bidang oilfield technologist dengan background pendidikan Doktor bidang Chemical Engineering (Offshore methane gas hydrate production research), dan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang induatri oil and gas E&P, projects, on&offshore, deepwater, marginal field, EOR technology, unconventional gas development.
Memiliki pengetahuan mendalam dalam bisnis gas upstream, midstream and downstream, serta R&D. Dia telah berpengalaman mengerjakan mega project sepanjang Oman, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, UAE, Algeria, Sudan, GoM, Norway & UK, Brazil, Indonesia, Pakistan, Thailand, Malaysia dan Australia.
Diantara ratusan karya tulisnya adalah: Integrated water chemistry study to support oil field development scenario; Hydrate Problems in Gas Lift Production: Experiences and Integrated Inhibition, Understanding of Oilfield Souring and Effective Monitoring: A Case Study; Gas Hydrate Problems in Desert of Sultanate of Oman: Experiences and Integrated Inhibition Program Authors, dan ratusan karya lainnya.
Saat ini Ardian bekerka di Aramco sebagai arsitek pengembangan gas, yang memimpin dan mengatur pengembangan mega gas lepas pantai Offshore Mega gas (FDP, design sampling & PVT fluid characterization, flow assurance & production chemistry, production strategy, drilling plan, facilities concept and design). Juga aktif menjalankan organisasi non-profit dalam sektor pendidikan sustainable energy dan menjadi sukarelawan untuk SPE dan IATMI sejak 1997, dosen tamu, training instructor, menjadi pelatih dan mentor bagi mahasiswa-mahasiswa di banyak negara.
Pengalamannya adalah di bidang: field development, offshore project management, operation, smart field, oilfield chemistry, flow assurance, facilities engineering, O&G processing, subsea, EOR unconventional gas/FLNG technology, fluid, energy & water management.
Kalangan pebisnis Oil & Gas juga yang kami hubungi menyebutkan bahwa kalangan Oil & Gas menilai sepertinya pengalamannya sangat luas. Ardian memiliki pengetahuan oil and gas sangat baik. “Dia juga kenal banyak orang. Banyak kawan saya di middle east kenal dia,” kata serang pengusaha Gas yang sementara ini enggan disebutkan namanya.
Namun demikian ada kekurangannya, kata sumber tadi. “Cuma satu pengalaman memimpin agak kurang, kecuali saat di Oman, praktis dia hanya pelaksana dan posisi di Aramco saat ini juga kan sebagai senior engineer,” jelas sumber itu.
Masih kata sumber tadi Energi Sumber Daya Mineral, adalah ruang kelola berharga dan bernilai. “Yang harus dibuktikan apakah dia mampu memimpin salah satu kementrian yang basah dan banyak political involvement itu, “kata sumber tadi.
Ardian adalah putra Indonesia yang mampu menorehkan prestasi dalam dunia perminyakan dan industri perminyakan, ia juga pernah bekerja di Arab Saudi dan peraih penghargaan atas kinerjanya di industri perminyakan dunia dari Society of Petroleum Engineers/SPE.
SPE merupakan sebuah organisasi perminyakan internasional yang beranggotakan insinyur perminyakan di seluruh dunia. Penghargaan ini diberikan kepada Adrian karena selama 11 tahun berkontribusi di dunia perminyakan.
Ia diketahui telah turut di dalam cukup banyak mega proyek perminyakan di dunia, selain itu Adrian juga telah banyak menyumbangkan kemampuannya di dalam konferensi dunia, karya-karya tulis ilmiah yang tentunya sangat penting bagi perkembangan industri perminyakan dunia.
Dengan penghargaan SPE yang diraihnya ini juga membuat nama Adrian Nengkoda tercatat dalam sejarah sebagai orang Asia pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi itu.
Akhirnya semoga dalam bulan ini atau sebelum September habis Menteri baru sudah ada. Dan apakah benar Ardian Nengkoda yang saat ini dipastikan akan duduk di ESDM 1, maka hanya Presiden-lah yang tahu dan itu semua hak preoregatifnya. Bravo | prb/bbs