PRIBUMI – Siapa tak kenal Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Pria peranakan Cina yang kontroversial. Sukses jadi gubernur berkat tangan dingin Joko Widodo. Gaya kepemimpinan Ahok terbilang unik sekaligus aneh. Di samping mempertontonkan arogansi, Ahok juga berhasil menciptakan dikhotomi antara pribumi dan non pribumi, muslim dan non muslim.
Dia telah merobek persatuan dan kesatuan di antara kita sebagai bangsa. Dengan arogan dia gusur penduduk pribumi miskin dan dicabut dari akar tempat mencari rezeki
Alasannya dia buatkan rusunawa nelayan di Luar Batang ke Rawa Bebek lalu ke Marunda. Ahok kasar dan brutal tidak bisa mengendalikan mulutnya. Kata-nyanya tajam dan menyakiti pribumi.
Siapa yang menentangnya dituduhnya sara dan rasialis. Dulu dia mendesak Fauzi bowo agar ambil cuti. Sekarang dia ke MK untuk membatalkan cuti dengan alasan ingin mengawal APBD DKI.
Omongan Ahok tidak pernah konsisten (contoh saya lebih baik tidak Menjadi CAGUB jika Tidak Maju bersama TEMAN AHOK, ternyata dia mau maju dengan partai, meski saat bersama teman ahok, partai2 dia jelek-jelekan, kini dia didukung partai yang dulu ia tuduh suka minta mahar)
Lalu dia mengklaim diri dia itu identik dengan UUD dan PANCASILA, padahal dengan 1 pasal pada Pancasila saja si Ahok sudah Gugur (musyawarah untuk mufakat), herannya ada juga anak bangsa yang tergiur oleh penampilan dan pencitraan Ahok.
Anak UI yang tolak Ahok dan yang tidak sepakat dengan si ahok, dia suruh agar dikeluarkan dan diusir ke Timur Tengah kata Ahok (kenapa Timur Tengah? ini salah bukti kalau si Ahok memang sejak awal Memainkan SARA dan RASIS sebagai Tamengnya untuk menyerang Pribumi yang tidak sepakat dengan dirinya), Ahok sama sekali tidak memahami Demokrasi dan kehidupan Berbangsa
Dia membangun Jakarta yang indah dengan mengusir pribumi miskin dengan Uang para Cukong Property (Bukan APBD, sekalinya gunakan APBD langsung diduga KORUPSI) Akan terjadi konflik rasis yang dahsyat bila Ahok terus menggencet pribumi. Mesti kita hindari karena itu destruktif untuk NKRI.
Hina Qur’an
Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Polda Sumatera Selatan, Kamis 6 Oktober 2016. Ahok dilaporkan, lantaran dinilai telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.
Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Sumsel, Yogi Vitagora mengatakan, mereka baru mengetahui, jika Ahok telah melakukan pelecehan terhadap ayat suci Alquran, setelah melihat video berbagi Youtube.
“Mestinya, dia (Ahok) tidak perlu menyinggung soal Alquran. Dia tidak paham dan tidak mengimani. Itu kan hak umat Muslim. Kalau dia mengajak agamanya sendiri, ya tidak apa-apa, dan tidak ada masalah,” ujar Yogi.
Di video itu, Ahok tampak mengarahkan warga untuk memilihnya dengan membantah penafsiran surat Al Maidah.
“Bapak ibu ga bisa pilih saya….Dibohongin dengan surat Al Maidah 51…macem-macem itu…itu hak bapak ibu, kalau bapak ibu merasa ga milih neh karena saya takut neraka, dibodohin gitu ya..gapapa…” kata Yogi, menirukan ucapan Ahok di dalam video tersebut.
Atas pernyataan Ahok itu, MUI Sumsel bersama organisasi Islam akan melakukan aksi dengan turun ke jalan, agar Ahok meminta maaf kepada umat Islam.
“Kami laporkan pasal 156 KUHP jo pasal 27-28 ITE tentang Penistaan Agama dan Pencemaran Nama Baik Agama pasal 310-311 KUHP. Rencananya, dalam waktu dekat kami akan turun ke jalan, meminta Ahok meminta maaf dan proses hukumnya berlangsung,” ujar Yogi.
Dijakarta Pemuda Muhammadiyah akan Laporkan Ahok ke Polda Metro Jaya. Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyesalkan statement Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang terang telah menghina agama Islam dengan menggunakan kalimat “dibodohi” terhadap isi Al Qur’an.
Ahok telah melecehkan ayat suci Al Qur’an sebagai kitab Ummat Islam dengan kalimat “dibohongi pake surat Al Maidah ayat 51”, pada acara pertemuan Gubernur DKI Jakarta dengan warga Pulau Seribu yang di publikasikan pada tanggal 28 September 2016.
Apa yang dilakukan Ahok terang merupakan bentuk penghinaan dan penistaan bagi Islam dan jelas Ahok telah melakukan penistaan terhadap Islam.
Bukan hanya itu, apa yang dilakukan Ahok mencerminkan bahwa dia telah menghina Pancasila sebagai dasar negara yang menghargai keberagaman dan kebhinekaan. Siapapun orangnya dan apa pun agamanya wajib menjunjung tinggi kebhinekaan yang sudah menjadi kesepakatan bersama untuk keutuhan NKRI tercinta ini. Tiada tempat bagi tindakan “penistaan agama” di republik ini.
Oleh sebab itu Pimpinan Pusat Pemuda MUHAMMADIYAH bersama dengan Ortom MUHAMMADIYAH lainnya akan melaporkan Ahok besok Juma’t 7 Oktober 2016 ke Polda Metro Jaya secara resmi dengan tuduhan penistaan agama. Demikian rilis Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang diserahka Pedri Kasman, Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. lantas kalau dilihat semuanya betapa orang ini bisa jadi meresahkan dan maunya apa sih! (Red/ATA)