PRIBUMI – Di tengah tarik-menarik pencalonan menteri ESDM, calon potensial mengerucut pada Ardian Nengkoda dan Dwi Soetjipto. Meski demikian, Presiden Jokowi belum juga memilih menteri ESDM definitif. Kenapa?
Di luar Ardian Nengkoda dan Dwi Soetjipto, muncul calon kuda hitam yang dielus adalah Dr. Fahmy Radhi, MBA, Doktor Ekonomi Energi dari Newcastle University, Dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis UGM, Staf Ahli Pusat Studi Energi UGM, mantan Anggota Tim Anti-Mafia Migas.
Nama Fahmy Radhi, sempat muncul beberapa waktu lalu termasuk salah satu calon dari 10 calon yang dilirik Jokowi.
Selama ini, Fahmy sebagai pengamat Energi sangat kritis terhadap penguasaan asing terhadap lahan Migas dan Minerba.
Denga lantang Fahmy meneriakan pengembalian Blok Madura, Blok Mahakam, termasuk tambang emas Freeport kepada negara pada saat kontrak berahir. Fahmy juga dikenal sangat keras menyuarakan ketidaksetujuannya terjadap kebijakan relaksasi ekspor konsentrat tanpa diolah di smelter dalam negeri.
Fahmy termasuk yang tidak setuju PLN menunjuk konsorsium yang anggotanya anak perusahaan PLN dan perusahaan milik suami Puan Maharani
Di antara ketiga calon tersebut siapa yang akan ditetapkan sebagai Menteri ESDM definitif, hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu… |dA/EWINDO