WALHI Protes Keras Car Free Day Jadi Panggung Politik

0
580

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta sebagai salah satu lembaga pencetus lahir nya Car Free Day (CFD) di DKI Jakarta mengaku kecewa dan melakukan memprotes keras atas perubahan fungsi area CFD menjadi panggung politik, hari ini (Minggu, 3/12).

“CFD yang seharusnya di gunakan untuk kegiatan lingkungan hidup, olahraga, seni dan budaya dicemari oleh aktivitas politik beberapa Partai, hal ini jelas jelas melanggar Perta 12 tahun 2016,” ujar Zulpriadi, Manager Program dan Kampanye WALHI Jakarta, dalam pernyataannya di Jakarta, Ahad (4/12).

Menurut Zulpriadi, banyak atribut partai politik, pemakaian Genset untuk panggung sangat menyalahi esensi dari CFD itu sendiri. Menurutnya, aktivitas Partai Politik ini tentu sangat merugikan masyarakat yang niatnya ingin berolahraga dan menikmati akhir pekan.

Zulpriadi menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cenderung tebang pilih dan cenderung “tajam ke bawah, tumpul ke atas” dalam penegakan Perda dan hukum.

“Contohnya, pemprov DKI Jakarta sangat massif melakukan penggusuran dan perampasan ruang hidup rakyat miskin kota yang melanggar Perda tetapi diam disaat para pengembang properti reklamasi Teluk Jakarta  yang menabrak Perda maupun Undang-undang. Kami menekankan Plt Gubernur sekarang ini memberikan sanksi tegas terhadap pelanggaran pelaksanaan CFD ini dan memberikan keadilan hukum dan keadilan ruang terhadap warganya,”

Berikut adalah temuan WALHI mengenai pelangaran dan aktivitas tidak ramah lingkungan yang terpantau di acara Car Free Day yang bersamaan dengan pelaksanaan Aksi Kita Indonesia, Minggu (4/12):

1. Pangung di area setril Bundaran HI (seharusnya tidak boleh ada)
2. Adanya pengunaan Mesin Genset (tidak bebas Asap)
3. Adanya Atribut Partai Pendukung Calon Gubernur DKI
4. Mengijak-ngijak taman / ruang hijau.
5. Sampah berserakan di mana-mana. /SYG/RB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.