PRIBUMINEWS.CO.ID – PESAN BUAT DENNY SEREGAR, JANGAN SEBUT UMMAT ISLAM dan ULAMA SEBAGAI BINATANG!
Tulisan sahabat Denny Seregar berjudul: “Jokowi Bukan Orang Lemah”, sangat tendensius dan terlampau menunjukan kebencian yang menyala-nyala.
Terlebih beberapa kalimat yang disuguhkan sangat menistakan kaum muslim serta ulama.
Misal, Bung Denny menulis: “Kenapa Jokowi yang begitu gagah menghadapi para mafia, terlihat melempem menghadapi para onta?”
Penyebutan “onta” dengan tujuan melecehkan ummat Islam dan ulama yang melakukan aksi Bela Islam, tentu sangat disayangkan, mengandung penghinaan luar biasa dan berbau SARA.
Bukankah selama ini bung Denny Seregar sangat getol menyuarakan kepada seluruh pihak bahwa perntingnya bersikap santun, ramah dan toleran sesama anak bangsa…? Harus diingat aksi Bela Islam yang diikuti jutaan ummat dan berlangsung sangat superdamai menunjukan bahwa mereka sangat cerdas, beradab dan Islami. Serta menunjukan rasa cinta dan konsisten mengutamakan semangat persatuan nasional. Karena sikap ummat Islam yang membanggakan itu membuat Presiden Jokowi dan beberapa petinggi negara memberi apreasi bahkan menyempatkan waktu untuk hadir di Aksi Bela Islam tersebut.
Berbeda dengan sikap anda dan sebagian kelompok pembela Ahok yang sering kali tampil arogan, sok intelektual, penuh kebohongan dan terkesan sangat membenci ummat Islam secara sporadis.
Berhentilah untuk melancarkan hasutan dan propoganda murahan berdalih membela isu-isu toleransi dan demokrasi yang dibangun melalui kebencian yang membabi-buta. Kehadiran Jokowi di aksi Bela Islam merupakan peristiwa penting dan sekaligus memberi pesan kepada seluruh anak bangsa untuk saling berangkulan dan memperkuat rasa kebersamaan.
Kalaupun terdapat perbedaan terkait persoalan kasus penistaan agama yang kini menyeret Ahok, biarlah proses pengadilan nanti yang membuktikan kebenarannya.
Tidak perlu lagi menghina ummat Islam dan ulama dengan julukan “onta”! Postingan seperti itu justru hanya menunjukan kebodohan dan kebencian tanpa memberi ruang untuk mengedepankan sikap santun dan ramah dalam merespon perbedaan. Prihatin!
salam
Faizal Assegaf (Ketua Progres 98)