POLITIK BALAS BUDI & SIKAP KURANGAJAR AHOK KEPADA PRESIDEN JOKOWI SERTA UMMAT ISLAM

0
757

POLITIK BALAS BUDI & SIKAP KURANGAJAR AHOK KEPADA PRESIDEN JOKOWI SERTA UMMAT ISLAM

Kurang apa dukungan pak Jokowi serta rasa hormat yang telah ditunjukan oleh ummat Islam kepada Ahok?

Fakta menunjukan Ahok terbukti lebih memilih bersikap arogan, kasar dan menganggap dirinya superior. Tegasnya tidak gubris dengan masukan dan nasehat dari berbagai pihak agar dirinya merubah watak keras kepala dan tindakan amoral di hadapan publik.

Mungkin karena bawaan “gen”, faktor asal-usulnya atau diduga pengaruh kekuatan penyokong pemodal besar yang berada di belakangnya?

Sehingga membuat Ahok bebas bertindak semaunya, gelap mata dan sangat bernafsu untuk menginjak-injak akal sehat dan nurani publik dengan tindakan penistaan kepada kesucian agama.

Kalau sudah demikian, saya kira wajar bila pak Jokowi dan seluruh rakyat menjadi terusik, terbakar amarah dan mengambil sikap tegas untuk mengakhiri kebobrokan Ahok.

Dan kalau ada klaim bahwa Ahok mendukung kepemimpinan Pak Jokowi, menurut saya hal itu merupakan fitnah besar dan kebohongan belaka.

Justru perilaku arogan dan sikap kekurangajaran yang selama ini dipertontonkan oleh Ahok menunjukan bahwa dirinya tidak sejalan dengan gaya kepemimpinan pak Jokowi yang ramah, santun dan elegan serta menghormati toleransi ummat beragama.

Bahkan Ahok dalam berbagai kesempatan melontarkan pernyataan yang terbukti melecehkan Presiden Jokowi dan memberi kesan "politik balas budi" untuk menyandera serta membuat pak Jokowi manut pada kemauannya.

Misal, Ahok membeberkan: “Pak Jokowi tidak akan bisa jadi presiden kalau mengandalkan APBD. Saya ngomong jujur kok. Jadi selama ini kalau bapak-bapak ibu-ibu, semua yang terbangun sekarang, rumah susun, jalan inspeksi, waduk, itu semua (bantuan) pengembang” kata Ahok.

Lontaran Ahok tersebut oleh berbagai kalangan menilai sebagai bentuk penegasan “politik balas budi” yang mengikat Jokowi agar tahu diri. Bahwa tanpa peran Ahok dan pengusaha besar (pengembang) di belakangnya maka Jokowi tidak akan bisa menjadi presiden.

Tekanan politik tersebut jelas menunjukan Ahok seolah memegang “kartu truf” Presiden Jokowi dan sebab itu dirinya bebas bertindak semaunya. Dan puncaknya nekat menunjukan permusuhan kepada ummat Islam dan terkesan wajib bagi Jokowi dalam kapasitas selaku Presiden untuk melindunginya.

Kalau benar demikian, wajar bila publik berkesimpulan bahwa Ahok menjadi sangat kebal hukum dan sulit untuk dijerat dalam kasus penistaan agama?

Saya percaya Presiden Jokowi tidak ingin selamanya berada di bawah bayang-bayang “politik balas budi” yang dimainkan secara rapi oleh Ahok dan pihak-phak pemodal besar yang berada di belakangnya. Semoga!

Faizal Assegaf  adalah Ketua Progres 98

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.