Materi pidato yang dibacakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat HUT ke-44 PDI Perjuangan di JCC, Selasa lalu (10/1) masih jadi polemik.
Menurut Prof. Ryaas Rasyid, di dalam pidato itu ada pesan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Walaupun menurutnya, sang pembaca pidato, Mega, tidak memiliki niat untuk itu.
Ryaas Rasyid mengatakan, dirinya mengenal Mega cukup lama dan tahu batas kemampuannya berpidato dan berkomunikasi.
“Penulis pidatonya pasti seorang yang anti-Islam atau sangat takut pada kebangkitan Islam atau mau menempatkan PDI Perjuangan pada garis depan konfrontasi nasionalis terhadap Islam. Ini sangat berbahaya,” kata Ryaas dalam keterangan, Rabu malam (10/1/2017).
Ryaas Rasyid meminta ummat Islam tidak langsung terpancing atau terprovokasi untuk melawan Megawati. Apalagi menempatkan Megawati sebagai sasaran. Sebab tujuan penulis pidato itu agar ummat menyasar ke Megawati karena Mega akan otomatis dibela kaum marhaenis.
“Target kelompok anti Islam itu adalah membenturkan nasionalis-marhaenis versus Islam. Ini yang ingin dibenturkan oleh kekuatan anti Islam itu,” demikian Ryaas. [RMOL/rb]