PRIBUMINEWS.CO.ID – Dalam Akun Facebook Ushaifirah Qaani dikutip sperti dibawah ini:
Ujaran @MarissaAnita host NET TV ini gak beda dengan penjajah Belanda yang menganggap ummat Islam yang memegang teguh Agamanya itu dibilang EXSTRIMIS..
Jika Muslim yang ingin menjalankan agamanya disebut EXTRIMIS.. Maka, kau sebut apa para peleceh dan pemaki Pribumi kepada TGB Zainul Majdi itu ??
Kalimat pun ditujukan ke pemimpin Net TV agar diingatkan bunyinya:
*Mas Wishnu Tama, wartawanmu kok kualitasnya kayak gini.. Tolong dididik lagi yaa..
@MarissaAnita sampai berita ini diturunkan menulis Marissa AnitaVerified account @MarissaAnita
Waspadailah bahaya laten ektrimis di bumi Indonesia –>
yang ada gambar seperti link Kompas. Sudah di RT 618 dan ada reply 1.5 K serta tanda Like 368.
Nampaknya jika dilihat dari polanya ini bisa masuk ujaran kebencian.
“Kalau dilihat dari pola pikirnya sebenarnya jurnalis harus independen dan tidak boleh menyudutkan salah satu golongan apapun,” demikian dikatakan Gede Sukawati dosen Komunikasi Universitas Pancasila saat dimintai komentarnya atas kasus diatas.
Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini juga menilai bahwa hal yang menuduhkan EXSTRIMIS adalah kalimat terlalu bahaya. “Seharusnya jurnalis itu harus santun, tanpa menghina, Jadilah jurnalis yang independen Hati-hati menuduh Islam dan lebih baik diam atau berkata baik daripada kebencian,”tegas Gede Sabtu 22 April 2017.
Gede juga menilai jika saja nanti ada yang melaporkan pihak-[ihak yang merasa dirugikan tidak menutup kemungkinan di akan seperti Buni Yani, padahal Buni Yani sendiri memang beda kasusnya. “Artinya sudah banyak contoh kasus, pkoknya jurnalis itu lebih baik beritakan yang apa adanya yang beropini,” tutupnya.