Faizal: DUKUNG KOMNAS HAM AGAR CEPAT UNGKAP DALANG KRIMINALISASI ULAMA

0
667

KOMNAS HAM PERLU DIDUKUNG OLEH SELURUH ELEMEN RAKYAT AGAR CEPAT MENGUNGKAP DALANG KRIMINALISASI ULAMA DAN AKTIVIS TERMASUK MEMBONGKAR PERSOALAN MISTERI DNA JOKOWI…

PRIBUMINEWS – Para tokoh Islam, ulama, advokat dan aktivis senior yang tergabung dalam Presidium Alumni 212 kembali mengadakan pertemuan dengan komisioner Komisi Nasonal Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat (8/5).

Mereka mendesak agar Komnas HAM segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dengan melibatkan tokoh akademisi, mantan TNI/Polri serta advokat.

Pekan lalu Komnas HAM sudah membentuk Tim Investigasi soal kriminalisasi ulama dan aktivis.

“Tentu kita beri apresiasi, namun sebaiknya Tim Investigasi tersebut diperluas menjadi TGPF guna melibatkan pihak eksternal agar lebih independen,” tegas Ketua Progres 98, Faizal Assegaf.

Pasalnya, sambung dia, masalah yang ditangani Tim Investigasi Komnas HAM sangat super serius dan perlu mendapat dukungan publik sehingga tidak mudah diintervensi oleh penguasa maupun pihak lainnya.

Usulan pembentukan TGPF telah disetujui oleh Komnas HAM. Pihaknya berjanji dalam pekan ini akan menggelar rapat pleno untuk merekrut sejumlah nama tokoh nasional dari berbagai latar belakang.

Ini merupakan pertemuan ketiga kalinya dengan pihak Komnas HAM dan perwakilan Presidium Alumni 212. Bahkan telah disepakati, jika terjadi resistensi maka akan dilakukan pendekatan melalui mekanisme dan jaringan internasional.

“Berbagai temuan fakta yang ditelesuri oleh TGPF akan menjadi rekomendasi untuk ditindaklanjuti baik melalui jalur hukum maupun lembaga politik berwenang. Tentu akan ada konsekuensi serius bagi pihak yang terbukti terlibat,” terang Faizal.

Perwakilan Presidium Alumni 212, selain Faizal Assegaf juga ada mantan Ketua MPR Amien Rais, advokat senior Eggi Sujana, musisi Ahmad Dani, Ustad Sambo, Ketum Gentari Umar Al Hamid serta tokoh Islam lainnya.

Sementara Komnas HAM diwakili oleh lima komisioner, yakni Natuklius Pigai, Maneger Nasution, Siti Noor Laila, Prof. Hafid Abbas dan Siane Indriani. |RNK

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.