PRIBUMINEWS.CO.ID – Penistaan terhadap Almaidah 51 dan Pilgub Jakarta merupakan titik balik kesadaran umat Islam arti pentingnya mengambil sikap memenangi politik kedepan.
Terlebih adanya kasus kriminal ulama dan para aktivis menorehkan kesan yang sangat dalam. Terlepas apakah Habib Rizieq akan di penjara atau bebas tetap rakyat akan meninggalkan Jokowi kedepan.
Bagaimanapun kondisi politik di tanah air dua tahun ke depan, Pemilu 2019 akan direbut oleh umat Islam! Rakyat tidak akan pernah lupa partai dan capres yg maju berkaitan dengan pendukung penista agama maupun sembilan naga.
Partai Golkar, PDIP, PPP, Nasdem, Hanura secara jelas ditinggal rakyat, sedangkan Gerindra, PKS, Demokrat, PAN menjadi populer. Disamping itu partai yang baru hadir seperti PSI berat mendapatkan tempat dihati rakyat akibat dukungan total terhadap Ahok.
Partai pendukung Ahok mempunyai tugas berat untuk perbaiki citra setelah dilabel oleh rakyat sebagai partai pendukung penista agama! PPP nampak gerah dan mulai berbalik arah mencari simpati rakyat. PPP secara resmi meminta maaf atas kesalahan mereka mengusung Ahok pada Pilgub kemarin.
Disisi lain Partai Rakyat dan Perindo sebagai pendatang baru cukup tangguh untuk meraih suara Pemilu 2019. Mereka masih baru dan lepas dari atribut “Ahok” bahkan Perindo mencuri perhatian rakyat dengan mendukung Gubernur muslim Anis-Sandi di Pilgub 2017.
Partai Rakyat satu-satunya yang akan mendapat perhatian besar rakyat, mengapa demikian?
Ketika Semua partai ikut pemilu untuk pertahankan status quo menjalankan UUD 45 amandemen tapi Partai Rakyat sejalan keinginan tokoh nasional, ulama, aktivis dan rakyat Indonesia akhir-akhir ini bergerak menuntut kembalikan UUD 45 Aseli.
Pak Nugroho Prasetyo seorang pemimpin muda yang cerdas berencana memenangkan pemilu 2019 untuk mengembalikan UUD 45 aseli sesuai dengan cita-cita Bung Karno dan Para Pendiri bangsa dengan Tagline Rekonstruksi!
