Pigai Namanya

0
852

Namanya Natalius Pigai, saat ini dia begitu namanya sedang jadi pembicaraan penting. Ia punya sikap yang kuat dan punya pilihan. Tak banyak orang seperti dia.

Pigai namanya, sangat yakin bahwa dia akan bela terus yang di dzolimi

Saya tidak kenal Pigai, namun dalam salah satu group WAG Dewan Penyelamat Negara (DPN) sempat ada polemik. Antara saya dan Pigai yang sempat berdebat soal Laporan BPK tentang adanya korupsi di Komnas HAM.

Perdebatan saya hanya sebuah pertanyaan saja sebenarnya. Dimana saya menanyakan apa benar di Komnas HAM ada korupsi ya…cuma urusan ATK, sewa Rumah Dinas Ketua Komnas HAM?

Laporan Insvestigasi BPK itu memang  menyebut salah satu komisioner KOMNAS HAM kesandung. Saat itu Pigai rupanya kurang nyaman atas berita itu di Group WA dan dia Left alias keluar. Yang terlibat memang bukan Pigai karena di saat itu tidak menjabat ketua.

Lepas dari apapun Pigai komit juga dalam pergerakan soal HAM sikapnya kuat. Bahkan pernyataan dia jika konflik antar penguasa dan rakyat maka dirinya kan berpihak pada Rakyat. Itulah Pigai.

Pigai namanya berani dan saya salut sama dia setelah satu tulisan panjang yang dia buat berjudul “DALAM KUNGKUNGAN KEBOHONGAN (KAUM RASIS) JOKOW(I)ER DAN AHOK(ER)” tulisan ini menukik dan kritik keras konteks kekinian nampaknya.

Membedah Pemerintah Jokowi telah menelan waktu 3 tahun berlalu, 3 tahun itu pula Jokow(i)er, Ahok(er), Jokopedia, Seknas, Bara JP, Partai Pendukung dkk, berkoar koar memuja-muji Pemerintah saban hari tanpa henti, tanpa cape dan tanpa bosan.

Anda katakan pemerintahan Jokowi anti korupsi, anti kolusi dan anti nepotisme, Pemerintah memberantas mafia, kartel, Pemerintah menepati janji, Pemerintah tidak langgar HAM, komitmen pada rakyat, konsisten, demokratis, menghormati kebebasan ekspresi.

Semua kata-kata itu adalah kesimpulan kalian, tentu saya hormati tapi saya mau tanya bagaiamana bisa memberantas para oligarki (mafia ekonomi dan kartel dagang) yang menempatkan seorang wali kota ke gubernur dan Presiden dalam waktu kurang dari 3 tahun, orbit bak meteor kalau tidak dibekini oleh kaum oligarky para taipan hoakiao di negeri ini.

Bagaimana kita bisa memastikan pemerintah ini bersih anti KKN sedangkan BUMN dijadikan alat banjakan 25 orang penganggur jalanan dan Job seeker?

Sedangkan Ahok Sempat keluarkan jurus jitu adanya sokongan para taipan dalam pemilihan Presiden, udar Pristono diduga dibungkam, freeport tadinya Jokowi tolak bak seorang nasionalis tulen, namun akhirnya tunduk dan bertekuk lutut pada simbol imperialisme Amerika ini, dll,

Saya kira tulisan satu kritik keras  dan menjadi koreksi kuat bagi keadaan ini. Sebuah kekuatan Pigai yang semakin yakin bahwa dia siap dengan sikapnya.

Pigai pun menuliskan bahwa bangsa Papua berduka dalam kesedihan atas tragedi yang menimpa ribuan bumi putra, bahkan tokoh pejuang pasar mama-mama meninggal dalam perjuangannya padahal Jokowi janjikan Proyek ini tidak pernah kunjung usai. Dalam politik transaksional bagaimana berkoalisi ke Pemerintahan, selain tawaran menteri juga dugaan pembagian proyek triliunan rupiah, bukankah pembangunan infrastruktur, jalan, jembatan dll yang membutuhkan triliunan rupiah itu Presiden menggunakan otoritas melalui kontraktor Pemerintah dengan diam-diam menggandeng kontraktor swasta dengan penunjukan langsung?

Pigai namanya sikapnya tegas dengan data yang akurat. Ia juga menyatakan menghormati bangsa ini yang masyarakat masih anonim dalam politik smabil mengutip Herber Feith pernah sampaikan kondisi pemilih tahun 55 dan saat ini hanya terjadi perubahan pemerintahan dan politik, sementara mayoritas masyarakat masih stagnan dan belum melek politik sehingga timbul kelompok kelompok solidaritas nekat, solidaritas buta, militan dan cenderung fanatis.

Pigai namanya  dengan sikap kuat itu semoga dirimu sekali lagi siap semuanya. Bukankan Pigai mengatakan juga bahwa orang-orang terdidik, komunitas masyarakat sipil harus membangun bangsa Madani yang Kritis dan rasional, Imparsial, objektif untuk menempatkan dan memilih pemimpin berdasarkan rasionalitas, akal yang sehat bukan atas dasar fanatisme agama, suku, ras antar golongan.

Pigai namnya meminta juga para pendukung bodoh nekat sekalian, negeri ini bukan monarki, juga bukan oligarky, yang kekuasaan hanya berpusat pada raja dan sekelompok orang, negeri ini REPUBLIK INDONESIA, negeri milik bersama, kekuasaan berpusat pada rakyat indonesia dan mereka yang mengelola hanya diberi kedaulatan oleh rakyat ( Summa Potestas, sive summum, sive imperium dominium).

Pigai namanya masih muda dan semangat tinggi. Kelahiran tahun 1975 ini menjadikan dirinya harus siap dengan kenyataan negeri yang saat ini begini.

Pigai namanya mendapat gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.) dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” (STPMD “APMD”) Yogyakarta pada 1999. dan merupakan satu-satunya anggota Komnas HAM periode 2012 – 2017 yang berasal dari Papua dan berani.

Pigai namanya dan saya berani katakan karena dia berani bela rakyat Kiranya tak berlebihan jika dia kita angkat Pigai juga sebagai pejuang HAM tahun ini.

Dan 28 Juni besok Pigai namanya berusia 41 tahun jadi tak salah jika kado itu disematkan sebagai pejuang HAM 2017.

Pigai namanya akan selalu terkenang keberaniannya dengan sikapmu yang kuat meski banyak cela, dihina dan kekuasaan sedang mencari-cari kesalahanmu saat ini yang di cari-cari.

Pigai namanya semangat terus dan perjungan tak akan sendiri karena kebenarn adalah sejati yang akan tetap tegak dalam dunia. Meski keadaan memutar fakta. Maju terus Pigai.

AENDRA MEDITA, untuk PRIBUMINEWS.CO.ID

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.