OLEH AENDRA MEDITA *)
Jawa Barat atawa Jabar adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di Bandung. Bahasanya adalah Sunda. Nah judul tulisan saya Jawa Barat dan Pemilu apa maksudnya?
Sebenarnya tak punya maksud apa-apa cuma sekadar mengelitik saja. Ada sebuah kawalan ketat dalam Pemilu di Jabar khusus Pilkada dan jelang Pilpres 2019. Ini mata batin saya melihat bahwa Jabar adalah seksi dalam soal penentuan pemilu.
Data sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat yang dirilis belum lama ini jumlah daftar pemilih potensial pada Pemilihan Gubernur 2018 mendatang mencapai 31.041.000 jiwa.
Kita tahu bahwa pada pemilu 2014 Jabar adalah pemilih terbanyak suara yaitu 33.045.101 disusul Jawa Timur 30.636.982 dan ketiga adalah Jawa Tengah 27.385213 ini sumber KPU ya, saya tidak mengarang.
Angka besar dan terbesar di Indonesia dalam hal pemilih Jabar dijadikan patokan kedepan untuk 2019, makanya di 2018 ini dalam Pilgub Jabar ini sangatlah menentukan kekuatan siapa yang menang di Pilgub 218.
Artinya potensi ini menjadi kekuatan penentu Jabar adalah yang paling menentukan untuk Pilpres 2019. Gede Munanto dari Pusat Kajian Komunikasi Politik (PKKPI) menilai jika Pilgub Jabar yang menang nanti A dan maka A akan dapat mempengaruhi siapa kekuatan 2019. “Dasarnya jelas Jabar adalah lumbung suara Pemilu jadi kekuatan ini penting, peta Jabar juga dipengaruhi soal kultural, jadi tak sembarangan,” tutur Dosen Komunikasi Univesritas Pancasila ini.
Kandidat Doktor Komunikasi Politik Universitas Padjadjaran (UNPAD) ini juga menilai bahwa tanah priangan yang kuat ditatar Pasundan menjadi penentu adalah pesisir selatan dan utara. “Ma dapat dipastikan ceruk suara sementara Pilgub Jabar dari data KPU 31 juta lebih ini adalah kekuatan yang ada dalam pemilih yang 2019,” jelasnya
KPU memang merilis daftar pemilih Jabar dari data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jabar sampai 1 Juni 2018 jumlah pemilihnya mencapai 31,04 juta jiwa, hal ini diungkapkan Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat di Sukabumi dalam sosialisasi KPU.
Jumlahnya diperkirakan akan bertambah hingga 100 ribu jiwa hingga pelaksanaan pemungutan suara 27 Juni 2018. Jelang pencoblosan 27 Juni 2018 masyarakat yang usinya masuk 17 tahun dimasukan dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Partai Politik
Peta partai Politik di Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD. DPRD Jawa Barat hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 10 partai, Dengan rincian data kursinya PDIP 20, Golkar 17, PKS 12, Demokrat 12, Gerindra 11, PPP 9, PKB 7, Nasdem 5 PAN 4, Hanura 3. Dari kursi-kursi itu sudah kelihatan mana koalisi yang saat ini makin mengerucut terbentuk, dan jagoan Pilgub makin mengkristal.
Sampai tulisan ini diturunkan masih satu pasangan yang solid terungkap, yaitu Gerindra dan PKS yang mengusung Deddy Mizwar (petahana wagub) yang kemudian akan maju jadi Gubernur akan berpasangan dengan Ahmad Syaikhu Wakil Walikota Bekasi. Sementara itu Walikota Bandung Ridwan Kamil (RK) sudah curi start dalam langkah di Jabar 2018 dimana dia deklarasi di Monumen Bandung Lautan Api, Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Minggu (19/3/2017). RK bersama NasDem meski sampai kini “melempem” gerakannya tapi RK nampaknya terus akan maju. Meskin banyak yang menilai bahwa dukungan Nasdem bikin efek negatif bagi RK yang namanya sedang harum. Kita lihat nanti saja, RK juga sempat jadi pembicaraan PDIP dan Golkar namun kedua partai besar itu belum ada keputusan final. Bahkan pernyataan baru-baru ini Walikota Bogor sudah outus tak ingin dipinang RK, sedang UU Bupati Tasikmalaya ngarep mendampingi RK tapi rupanya UU tak di respon.
Calon lain yang mencuat adalah Demul alias Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta), Demul memang paling getol siap-siap untuk menuju Gedung Sate, meskipun dia awal-awalnya sering menyebutkan bahwa Pilgub Jabar masih jauh. Kenyataannya aktivitasnya luar biasa Demul ini mulai acara “Ngubek Cai di Garut Selatan” yang kirim berton-ton Ikan, sejumlah sumbangan sosial, aktivitas Budaya dia lakoni, bahkan beberapa waktu lalu pengajian Menghadirkan Habib Lutfi di Purwakarta, signal apa? Sebab Habib Lutfi adalah simbol kalangan Islam yang link nya sangat kuat.
Peta politik Jabar dan Pemilu ini memang menarik. Saking menariknya Jabar akan dijadikan kekuatan masa depan khususnya 2019 dalam Pilpres. Ini dipastikan jadi tolok ukurnya. Lihat saja aktivitas Presiden saat ini. Jabar dalam 3 bulan ini menjadi kunjungan paling getol dilakukan Jokowi. Saya tidak bicara berdasar data saja 10 Jun 2017 Jokowi Bagikan Bantuan Non-Tunai di Ciamis bersama rombongan Kementerian Sosial di Kantor Bupati Ciamis dan Di dua lokasi yang dikunjungi Jokowi di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya datang saat Ramadhan, ini mungkin kunjungan yang bisa jadi symbol bahwa Ciamis adalah karena ada para santri yang sempat bikin heboh jalan ke Jakrta ikut aksi 212. Mungkin juga pandangan saya salah. Peta Priangan timur memang menentukan suara sangat penting dan pengaruhnya besar.
Pada 24 Juni 2017 Jokowi ke Bandung Jabar lagi dan yang ini sangat baik ia menjenguk Gubernur Jawa Barat periode 1970-1974 Solihin GP yang sakit. Mang Ihin panggilan akrab Solihin ini punya pengaruh besar soal Jabar khususnya warga Sunda.
Jabar juga masih Seksi pada perayaan Kemrdekaan setelah upacara di Istana 17 Agustus dan 28 Agutus Pesta Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana memimpin arak-arakan Karnaval Kemerdekaan’Pesona Parahyangan’ di Bandung.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, Jokowi akan memimpin pawai karnaval dengan mengendarai mobil hias rancangan seniman Tisna Sanjaya dari ITB.
Jabar memang sekali lagi menarik bagi Jokowi. Buktinya lagi pada hari ini (1 September 2017) perayaan Qurban Presiden Jokowi Blusukan dan usai melakukan solat ied di Taman Kota Lapangan Merdeka Sukabumi, Jokowi langsung berkeliling ke beberapa kelurahan di Kota Sukabumi.
Tempat pertama yang dikunjunginya adalah Masjid Agung yang letaknya tidak jauh dari Lapangan Merdeka. Dengan berjalan kaki Jokowi berjalan ke Masjid Agung untuk menyerahkan sapi kurban kepada pengurus masjid di sana.
Jokowi beluksukan ke Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole. Di sana dia menyaksikan pembagian 1.500 paket sembako dan sapi kurban seberat 851 kilogram.
Memang Jabar ini menarik bagi siapa pun presidennya. Bahkan ada juga survey Indo Barometer selain Survei Pilgub Jabar sempat melansir Pilpres bahwa Jokowi Menang Tipis dari Prabowo sebagai Capres jika Pilres 2019 kelak yang mengukur perilaku memilih (voting behavior).
Di Jabar sendiri cukup banyak Pilkada selain Pilgub ada juga 16 Kabupaten Kota yang sedang akan pilkada 2018, jadi biar bagaimana pun peta Jabar adalah sebuah pengaruh beasar dalam pesta demokrasi di nusantara ini.
Dan akhirnya catatan ini Jabar dan Pemilu ini semoga pilgub nya tidak seperti Jakarta yang belum Move on sampai kini dan pesannya adalah yuk cerdaskan pemilih bukan cari kesalahan para calon Gubnernur apalagi urusan hukum seperti di Jakarta yang pada saat jelang minggu tenang ada calon diperiksa aparat hukum. Jabar adalah Indonesia dan Indonesia adalah Jabar yang santun bermartabat. TABIK!
*)*) WARGA Urang Sunda Asli (USA)