Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan segera melakukan pergantian Menteri Keuangan. Sebab Sri Mulyani yang kini memimpin Kementrian Keuangan dinilai kerap kali memaksa negara untuk terus berhutang. Menko Darmin Nasution dan Meneg BUMN Rini Soemarno (Rinso) juga harus dicopot dan diganti oleh Presiden sebab semakin buruk dan tak jelas kinerjanya..
Demikian disampaikan Direktur Freedom Foundation Darmawan Sinayangsah dan Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (17/10/17). ”Menkeu SMI, Menko Darmin dan Meneg BUMN Rinso sudah gagal, dan kerapuhan dan keruwetan ekonomi makin parah dengan Neoliberalisme ketiga menteri itu, saya himbau agar Presiden mencopot dan mengganti mereka,” kata Darmawan.
“Sehingga program prioritas pemerintah saat ini adalah untuk membayar pokok dan bunga utang karena disebabkan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang pandai bicara di publik tapi manajeman mengelola utangnya jelek,” kata dia
Tidak hanya itu, Uchok juga menilai kebijakan Menteri Sri Mulyani yang lebih berani menekan rakyat kecil dengan perluasan pajak untuk peningkatan pendapatan negara justru mencerminkan minimnya solusi.
“Menteri keuangaan Sri Mulyani harus diganti dulu, karena kebijakan Jeng Sri sangat pro kepada danatur atau peminjam daripada bangsa ini. Seperti dia tidak akan mau, pemerintah hanya mematok harus bayar Rp100 triliun saja.
“Sehigga tidak heran, jika kebijakan Sri Mulyani memperluas pajak untuk rakyat lebih gampang dengan “menginjak” rakyat sendiri,” paparnya.
Lebih lanjut, ketika ditanyakan bila presiden tidak segera mengganti Sri Mulyani, ia memprediksi bahwa Indonesia ke depan akan ‘bergelimang’ utang. |sumber Konfrontasi.com