By. Tengku Zulkifli Usman.
Terlalu banyak ustadz Mengisi kajian fikih, semakin memecah umat
Kajian fikih dkk bukan tidak penting, tapi semua ada waktu nya, butuh keseimbangan
Umat butuh banyak kajian politik yang menyadarkan umat dan menperkokoh persatuan
Bukan hanya kajian fikih yang terus menerus membuat umat bingung bahkan berpecah belah
Umat sedang butuh banyak kajian sosial politik kontemporer untuk menyadarkan umat islam mana fardhu ain dan mana fardhu kifayah dalam agama ini
Itulah mengapa mereka musuh islam takut sama kajian model begini, mereka takut kajian islam oleh tokoh tokoh islam politik di indonesia
Mereka takut sama kajian kajian ulama politik, sehingga banyak pengajian model begini dibubarkan
Mereka khawatir umat sadar, maka yang digalakkan adalah kajian fikih dan sejenisnya atas nama menjaga NKRI, logika yang menyesatkan
Mereka tidak anti sama semua kajian islam, kecuali yang kajian bertemakan politik, ekonomi, sosial, humaniora, hub internasional dst
Mereka khawatir kalau ada ustadz yang bicara media dan militer, ustadz yang bicara tema tema begitu akan dianggap bukan Ustadz bahkan akan dituduh radikal dan provokator
Mereka akan mensupport siapa saja ustadz yang bicara fikih wudhu,fikih sholat,puasa,zakat dst, tapi tidak bagi ustadz politik
Ini adalah pembodohan umat secara rapi, halus, masif dan terstruktur, banyak yang tidak menyadari nya
Mereka ingin umat islam bodoh dan buta politik, sehingga tampuk politik bisa terus mereka kuasai dengan langgeng
Benar kata ilmuwan dunia, bahwa bodoh yang paling bahaya bagi kita adalah bodoh politik (Bertolt Brecht)
semoga bermanfaat