PRIBUMINEWS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sebagai penyangga ibu Kota Negara (Jakarta), bisa di bilang cukup beruntung. Lebih tepatnya untung bagi pejabat pemerintahannya, karena kota patriot ini setiap tahunnya selalu memperoleh kucuran dana hibah ratusan miliar dari ibu kota. Beda lagi dengan warganya yang harus menjadi tumbal dari gelontoran ratusan miliar hibah ini, misalnya bau sampah bantar gerbang kiriman dari Jakarta.
Untuk tahun 2017 saja Pemkot Bekasi mendapatkan “uang bau” dari Jakarta sebesar Rp 316 miliar. Duit ratusan miliar ini digunakan Pemkot Bekasi untuk pembangunan infrastruktur jalan, serta program pemberdayaan masyarakat di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Terkait dana bantuan hibah dari Jakarta tahun 2017 yang digunakan Pemkot Bekasi untuk infrastruktur. Center for Budget Analysis (CBA) menemukan banyak kejanggalan yang bisa merugikan keuangan negara.
Menurut Uchok Sky Khadafi Direktur CBA sedikitnya ada 8 proyek infrastruktur yang dijalankan Pemkot Bekasi tahun 2017. Tujuh melalui dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), satu melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air yang diduga bermasalah.
“Untuk anggarannya sendiri, total menghabiskan uang sebesar Rp 146,9 miliar lebih,” jelasnya kepada Redaksi Pribuminews.co.id Kamis (24/5/2018).
Uchok juga memaparkan rinciannya sebagai berikut
1. Proyek Pelaksanaan Kontruksi Pembangunan Flyover Rawapanjang. Dijalankan oleh PT. Jayapura Pasifik Permai, beralamat di Jl. Pasifik permai blok G 18-19, kota Jayapura, Papua. Anggaran yang dihabiskan Rp29.547.400.000
2. Proyek Pelebaran Jalan Pasar Rebo-Komsen, Jatiasih. Dijalankan oleh PT. Lagoa Nusantara Beralamat di Jl. Kebon Bawang XI No. 10 Kel. Kebon Bawang Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Anggaran yang dihabiskan Rp61.845.000.000
3. Proyek Pembangunan dan pelebaran jalan dan jembatan jatiwaringin raya. Dijalankan oleh PT. Modern Widya Tehnical Graha Multi Modern beralamat di Jl. Cikini Raya No. 44 – Jakarta Pusat . anggaran yang dihabiskan Rp40.895.462.000
4. Proyek Rehabilitasi Jalan Pangkalan 2 Menuju Pangkalan 5, Pemenang PT. Pubagot jaya abadi beralamat di jl. Manggar VI NO. 19, Tugu Utara, Koja – Jakarta Timur. Anggaran yang dihabiskan Rp4.397.012.000
5. Proyek Peningkatan Jalan Cikunir. Dijalankan oleh PT.Gokma Parulian Perkasa, beralamat di Perkantoran Taman Alfa Indah Blok JI/56 Lt.2 Kel. Petukangan Utara Kec. Pasanggrahan Jakarta Selatan. Anggaran yang dihabiskan Rp 3.508.000.000
6. Proyek Jasa Kontruksi Pelebaran Jalan Pasar Rebo-Komsen Jatiasih (Sisa Bantuan DKI) dijalankan oleh PT. Uber Karya, beralamat di Jl. Bugis No.124 Kebon Bawang Tanjung Priok Jakarta Utara. Anggaran yang dihabiskan Rp2.721.890.000
7. Proyek Rehabilitasi Jalan Pangkalan 5 Menuju TPA Bantargebang. Dijalankan oleh PT. Somba Hasbo. Beralamat di Gedung Perkantoran Pulomas Satu (Gedung II Lt. 4 Ruang 12) Jl. Jend. A Yani No. 2 Pulomas Jakarta Timur. Anggaran yang dihabiskan Rp 2.782.489.000
8. Proyek Pembangunan dan Pelebaran Jalan dan Jembatan Jatiwaringin Raya. Dijalankan oleh PT Malista Kontruksi. Beralamat di J…
[05:34, 5/24/2018] Uchoskykadhafi: Politik Baik Hati Pemerintah menguras Kas Negara sebesar Rp.35.7 triliun
Masih kata Uchok pada Bulan Ramadhan 2018 adalah tahun pesta bagi PNS atau Pegawai sipil negara. Bagimana tidak pesta, saat harga harga pangan di pasaran lagi melonjak naik, tiba tiba pemerintah mengumumkan bahwa PNS mendapat jatah dua tunjangan yakni Tunjngan Hari Raya (THR) dan Gaji ke 13.
Dasar adanya anggaran THR dan gaji ke-13 PNS diberikan karena pemerintah menilai kinerja aparatur sipil negara semakin baik. Padahal CBA (Center For Budget Analysis) melihat bahwa kinerja PNS dari kontek penyerapan atau realisasi anggaran atau APBN pada bulan April tidak semua kementerian baik atau tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Misalnya, Kementan ( Kementerian Pertanian), Realisasi anggaran pada bulan april 2018 hanya sebanyak 11.61 persen bila dibandingkan dengan April 2017 yang bisa mencapai sebanyak 14.67 persen. Begitu juga dengan kementerian Sosial, dimana realisasi anggaran pada April 2018 hanya sebanyak 13.52 persen dari total APBN. sedangkan Realisasi anggaran pada Bulan April 2017 mencapai sebanyak 16.30 persen
Jadi adanya THR dan gaji ke 13 yang mencapai kenaikan anggaran sebesar 69 persen merupakan Politik ingin berbaik hati pemerintahan Jokowi kepada para birokrat. Agar ketika memsuki tahun Politik, dilihat bahwa pemerintahan sekarang sebagai pemerintahan yang perduli dan sangat baik kepada PNS.
Akibat politik berbaik hati ini, Pemerintah harus mengeluarkan anggaran paling besar sebanyak Rp.35.7 triliun. Padahal kalau pemerintah Cerdas, anggaran sebesar itu, bisa untuk mencicil utang negara yang sudah mencapai sebesar Rp.4.180 triliun.
“Dan seharusnya Pemerintahan Jokowi harus berkaca kepada Negara Malaysia. Dimana Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad melihat bahwa Utang Malaysia sebesar Rp.3.593 Triliun, tapi Perdana Menterinya tidak menghambur anggaran untuk gaji pegawai, malahan melakukan pemotongan anggaran untuk seluruh menteri kabinet sebesar 10 persen,” tandasnya. |MDT/PRB