Permainan Suit Jokowi, Prabowo dan Anies

0
840

OLEH Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Masih ingat permainan suit (shuwit)? Permainan masa kita kanak-kanak untuk menentukan siapa yang dapat giliran. Permainan yang hanya melibatkan tiga jari, yaitu jempol, telunjuk dan kelingking. Ini permainan berusia tua, yang konon cukup populer di kalangan para saudagar tanah pada masa Dinasti Han di China.

Mengambil analogi permainan suit, tiga tokoh politik kita yaitu Jokowi, Prabowo dan Anies ibarat jari telunjuk, kelingking dan jempol.

Jokowi ibarat jari telunjuk. Ia penguasa. Dengan telunjuknya bisa perintahkan siapa saja, bisa akses apa saja, dan bisa “berbuat” apa maunya. Bahkan jika mau, bisa tekan, sandera dan jadikan tersangka siapa saja. Ini menyangkut pilihan dan peluang sebagai penguasa. Soal ada kemauan atau tidak, bergantung mental penguasa itu sendiri. Dimana pun penguasa punya peluang itu.

Prabowo, ibarat jari kelingking, Cukup merepotkan. Jadi kerikil tajam. Mengganggu kenyamanan penguasa. Tapi, tetap kecil, karena tak punya kuasa. Meski pemimpin partai besar yaitu Gerindra, dengan 73 kursi, tetap saja mudah ditekan dan dikalahkan oleh penguasa. Cukup tunjukkan jari telunjuk, kelingking kalah dalam permainan suit.

Selama lima tahun, kekuatan koalisi Prabowo habis. PAN, PPP dan Golkar dipreteli dari Koalisi Merah Putih (KMP) besutan Prabowo. Koalisi Indonesia Hebat (KIH) makin hebat. Setelah itu, KMP dan KIH bubar, seolah tak berbekas. Penguasa berhasil.menghilangkan jejak dikotomis. Mengebiri peran oposisi. Langkah ini terbukti taktis dan efektif.

Tersisa PKS yang setia jadi sekutu Prabowo. PKS pun ikut dihajar. Partai Wahabi, partai radikal, terkontaminasi teroris, anti Pancasila, sumber gaduh nasional dan stigma-stigma rekayasa lainnya. PKS kena imbasnya. Jari telunjuk terbukti ampuh tenggelamkan kelingking dan sekutunya. Bahkan untuk kebutuhan pilkada dan nyapres saja, Prabowo sudah mengeluh soal logistik. Benar-benar habis.

Mau kalahkan telunjuk? Harus dengan jari jempol. Cirinya, mesti smart dan bersih. Harus tangguh, tidak bisa didekati dan diintervensi. Meski clean sehingga gak bisa disandera. Performa dan bicaranya kudu menarik, dan mampu membuat orang simpati. Punya panggung untuk tampil. Karakter ini ada di Anies Baswedan.

Anies sedang punya performa bagus. Ada panggung yang berhasil menghipnotis publik. Program-program DKI dianggap sukses melampaui target. Ini blessing.

Ibarat jempol, Anies sedang berada di posisi itu. Namanya masuk survei kandidat capres. Paling dinamis diantara kandidat yang lain. Bahkan diprediksi mampu melampaui Jokowi sebagai top skor saat ini. Anies kalahkan Jokowi? Itulah analisis hasil sejumlah survei.

Jempol kalahkan telunjuk. Itulah hukum yang berlaku dalam permainan suit. Permainan suit menggambarkan realitas sosial yang sesungguhnya. Ibarat jempol, Anies tak bisa ditekan dengan telunjuk. Kasus Sandi dan Reklamasi adalah bukti betapa telunjuk tak efektif diarahkan ke Anies. Begitu juga demo yang hampir setiap hari dikirim ke Balaikota, tak juga bisa menekan Anies. Apalagi cuma disoraki huuu di Istana Bogor dan dihadang di GBK. Anies layak disebut jempol.

Meski potensial dan berpeluang kalahkan Jokowi (telunjuk), jempol tetap tak bisa melampaui kelingking. Meski kecil, kelingking bisa halangi jempol.

Prabowo punya saham terhadap Anies. Jabatan Gubernur DKI Jakarta berawal dari legowonya Prabowo terima Anies. Inilah salah satu bukti kenegarawanan Prabowo. Memberi peluang kepada tokoh yang sempat berseberangan dengannya di masa lalu. Dan Anies punya pegangan moral, tak akan kalahkan Jokowi jika tak diijinkan Prabowo.

Kunci saat ini ada di sang pemilik jari kelingking, yaitu Prabowo. Mau maju sendiri dihadang jari telunjuk penguasa. Atau legowo kedua kalinya dengan memberikan peluang dan kesempatan pada jempol untuk kalahkan telunjuk. Dengan begitu, jempol dan telunjuk akan dikuasainya. Disamping kelingking yang sudah dimilikinya. Itulah sebuah kemenangan yang sesungguhnya. Menguasai semua jari-jari penentu bangsa ini

Kalau Anies jadi presiden, maka jari jempol, telunjuk dan kelungking ada di tangan Prabowo. Maka Prabowo yang akan jadi penguasa dan penentu yang sesungguhnya. Prabowo adalah King Maker sejati bangsa ini.

Jakarta, 17-7-2018

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.