Rizal Ramli Sebut PLN Rugi karena Jokowi Tidak Mau Dengar Nasihatnya

0
412
Rizal Ramli /pribuminews.co.id

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Dr Rizal Ramli (RR) mengaku pernah membahas persoalan PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Saat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, dia mengklaim telah memberikan gambaran atau konsep terkait dengan PLN, tapi tidak didengarkan Jokowi. “Semua ramalan saya terbukti. Nah, hari ini PLN merugi hampir Rp 10 triliun,” ucapnya di Kompleks Parlemen, Selasa, 17 Juli 2018.

Rizal menjelaskan, sebelum dilantik menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, dia mempelajari proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Menurut dia, angka tersebut terlalu banyak untuk direalisasikan.

 

Kerugian PLN akibat megaproyek yang sedang berjalan ini, kata Rizal, bisa mencapai US$ 1,1 miliar per tahun atau sekitar Rp 15,8 triliun. “Ini membahayakan PLN dan ternyata benar, kan?” ujar Rizal.

Rizal menjelaskan, di beberapa daerah, PLN dapat memproduksi banyak listrik. Namun pasokan listrik yang banyak tersebut tidak ada yang membeli. Alasannya, pertumbuhan ekonomi mandek di angka 5 persen. Padahal, menurutnya, jika ingin meningkatkan daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi harus mencapai 7 persen.

Menurut dia, PLN merugi akibat Jokowi tidak mengikuti nasihatnya terkait dengan megaproyek pembangkit listrik. “Kalau dengar nasihat saya, pengusaha batu bara untung (dan) PLN selamat,” tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengakui perusahaannya merugi hingga Rp 10 triliun dalam kurun satu tahun. Dia mengklaim kerugian tersebut disebabkan pencurian listrik.

Sofyan mengatakan pencurian tersebut dilakukan sektor industri dan rumah tangga. Pencurian listrik itu merata di seluruh wilayah Indonesia. Sofyan mengatakan kerugian Rp 10 triliun setara dengan 3 persen dari omzet PLN Rp 300 triliun.

Karena itu, PLN sedang mengusahakan penggantian meteran listrik menggunakan smart meter. Meski harga satuan smart meter cukup mahal, Sofyan menuturkan PLN tetap memanfaatkan alat tersebut secara massal. |KFRT/RED

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.