PRIBUMINEWS.CO.ID – Mantan Ketua MPR-RI juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mendesak Pemerintah Indonesia menutup tambang Freeport di Papua.
Selama ini Freeport telah melakukan beberapa kejahatan, antara lain , Freeport telah melakukan kejahatan lingkungan. Limbah Freeeport dibuang ke sungai-sungai dan tanah-tanah subur di Papua.
“Kejahatan lingkungan ini sejak 50 tahun lalu, rata-rata limbah yang dibuang ke berbagai sungai dan tanah subur di sekitar sungai yang mencapai 700 ribu ton per hari,” kata Amien Rais pada Seminar Nasional ‘Menggugat Kesepakatan Pengelolaan Tambang Freeport’, di DPR, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Amien perkirakan beberapa tahun lagi jumlah limbah bakal mencapai 6 sampai 7 miliar ton per hari. Selain kejahatan lingkungan, adalah pengemplangan pajak yang dilakukan Freeport. Saat berkunjung ke Kota Tembagpura, Amien Rais mengaku melihat alat-alat berat yang masuk tak membayar pajak ke Indonesia.
“Kejahatan kedua adalah pengemplangan pajak oleh Freeport. Tahun 1996 saya pernah menginap di Kota Tembagapura. Saya berkesempatan lihat langsung penambangan. Saya dikasih tahu insinyur UI, ITB, dan UGM, bahwa Freeport memasukkan alat-alat berat pertambangan bebas pajak, karena Freeport merasa suatu negara kecil di atas negara Indonesia,” ujarnya.
Freeport juga melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap masyarakat Papua yang sering berdemonstrasi.
“Supaya Freeport ditutup, juga banyak korban tembak mati terhadap orang-orang yang berusaha mengais satu dua gram emas di lembah buangan limbah Freeport,” ucapnya.
Sedangkan kejahatan selanjutnya, Freeport, menurut Amien Rais, adalah menjadikan Indonesia sebagai corporate state, sehingga negara membiarkan aparat keamanan, pertahanan, hukum, dan birokrasinya tunduk sepenuhnya di bawah keputusan korporasi internasional yang berada di luar jangkauan negara.
“Negara tidak mampu mengatur,” ucapnya. Melihat kejahatan yang dilakukan oleh freeport, maka Amien Rais mendesak pemerintah menutup Freeport di Papua.
“Kalau saya tutup tambang Freeport, titik. No extension sudah nggak usah,” kata Amien.
Amien juga menuding Freeport melakukan pengemplangan pajak. Hal tersebut pernah diungkapkan Amien pada tahun 1997 lalu.
“Saya nulis di koran 1997 soal pajak Freeport jauh lebih kecil dari Djarum dan Gudang Garam. Sejak itu mereka jadi pembayar besar. Freeport sadar sedang menjarah Indonesia,” jelasnya.
Amien juga menyebut Freeport telah banyak melakukan kejahatan kemanusiaan. Dia menuding banyak warga yang sudah menjadi korban di lokasi tambang.
“Banyak yang ditembak mati karena berusaha mengais 1-2 gram emas di limbah Freeport,” tutup Amien. |Edy/PRB