PS-SSU DAN MANDAT LANGIT
Oleh: Radhar Tribaskoro
Menurut aku PS telah gagal mengakomodasi spirit perjuangan krn memilih Sandi sbg cawapres. Kegagalan yang saya maksud adalah kegagalan dalam pilpres maupun pileg.
Daripada Sandi saya pikir peluang menang akan lbh baik bila PS pilih Aher, walau Aher tidak punya janji tambahan uang. Mengapa? Maaf sebelumnya kepada Sandi. Profil Sandi adalah profil orang kaya sekuler. Profil ini mirip sekali dengan Prabowo. Sementara apa yang dibutuhkan publik adalah perang melawan ketimpangan ekonomi yang dihadapi oleh orang miskin dan ketimpangan politik yg dihadapi orang muslim kebanyakan (bukan muslim elit yg bersedia menjadi komprador).
Profil Prabowo dan Sandi tidak kompatibel dengan massa besar yang menghendaki perubahan saat ini. Semangat perubahan itu harus melekat pada diri capres bila ingin berhasil dalam pilpres maupun pileg. Kalau semangat perubahan itu berhasil ditangkap oleh Prabowo maka saya pastikan Gerinra dan sekutunya akan sukses dalam pileg.
Mandat langit atau semangat perubahan ini yang menyebabkan PKS melejit pada pileg 2004 dan SBY memenangkan pilpres 2004.
Seharusnya partai2 lain juga tdk terlalu berkeras mendukung Jokowi dan Prabowo. Keduanya tidak menggenggam mandat langit. Mandat langit ini dipastikan gagal melekat pada paslon PS-SSU.
Mandat langit dapat dipahami sebagai suatu energi yang menguasai banyak sekali orang untuk bersatu. Di dalamnya ada rallying issues (isu pemersatu), rallying figures (orang2 pemersatu), dan massa rakyat yg bersedia mengorbankan apa saja (uang, waktu dan tenaga) untuk meraih tujuan bersama.
Seorang pemimpin harusnya peka dengan Mandat Langit ini. Rizal Ramli berhasil mencium Mandat Langit ini sayang ia tidak punya partai tidak punya uang.
Mandat Langit bisa melahirkan Poros Ketiga bila Prabowo gagal merengkuhnya. Rizal-Amin, mengapa tidak?