Tur konser pembuka grup band rock papan atas Powerslaves yang bertajuk find our love 10 kota dimulai pada kamis malam (9/8/2018) di Hard Rock Cafe Jakarta. Suasana riuh penonton yang haus akan gelaran musik rock Indonesia terdengar kompak dan meriah mengiri band kesayangannya tampil.
Konser pembuka tur 10 kota Powerslaves kamis malam, dimulai dengan tampilan grup rock terkenal Grassrock sebagai band pembuka. Gebukan drum Rere, serta cabikan bas Zondy kaunang menghentak suasana Hardrock cafe Jakarta dengan tembang prasangka dan X-trimis dilagu kedua.
Grass Rock membuka tampilan 4 lagu pertama berirama cukup menghentak dan cukup menggugah adrenalin audiens yang hadir. 2 lagu baru; Grassrock is Back dan Damai Indonesiaku, ikut di suarakan vokalis Hans Sinjal diiringi lengkingan suara melodi gitar Edi Kemput yang bermain cukup apik dan atraktif.
Suasana mulai mereda dengan alunan suara kibord Denny Irenk saat tembang Hits andalan Grassrock “Bersamamu” mulai diperdengarkan.Sebagian audiens mulai mengikuti syair lagu yang cukup slow dan menggugah emosi penonton dimana sesekali Hans Sinjal (vokalis) mengajak penonton bernyanyi bersama.
Tembang hits lama grassrock pun mulai menyusul “Bulan Sabit, Anak Rembulan hingga Gadis Tersesat sebagai lagu penutup yang cukup menarik penonton hingga terus merapat kedepan panggung untuk ikut menyanyikan. Grassrock telah menghilangkan dahaga penonton akan hinggar bingarnya lengkingan musik rock diera 80-90an, namun begitu komunikasi Edi Kemput (gitaris) cukup mengerti dan aktif membangun komunikasi ke penonton ketimbang vokalis yang harusnya lebih bisa full mengeksplore emosi penonton dari atas panggung.
Seusai tampilan permainan Grass Rock dari panggung, disusul pemilik hajat panggung Grup Band rock yang ditunggu tunggu para penonton yang sudah tak sabar melihat penampilan Powerslaves. Diawali dengan cuplikan video screen powerslaves di atas panggung, satu persatu persatu personil band meneriaki yel yel we want to rock on, dilanjutkan salam pembuka oleh vokalis Heidi Ibrahim menyapa fans fanatik Powerslaves yang menyebut dirinya slaver.
Kibordis Wiwiex Sudarno mulai menekan tuts kibord menghiasi tampilan lagu pembuka powerslaves ‘Kau dan Aku’.Para penonton mulai maju merangsek kedepan panggung mengikuti irama alunan lagu yang dinyanyikan vokalis Heidi Ibrahim dengan suara khas rock bervibrasinya.
“ Di malam ini begitu gelap ….Kulihat bulan dan bintang disana …. Gemercik ombak lautan … Membuat hatiku gelisah …” Lantunan lirik tembang,“ Impian “ sebagai lagu hits kedua era 90an berirama slow rock makin mengajak emosi penonton terbuai suasana dengan riuh rendah slaver ikut koor nyanyi bersama.
Suasana kompak menyatupun terus dijaga powerslaves dengan beberapa lagu hits-hits lain yang menjadi magnit menghidupkan suasana makin meriah dengan sound berkualitas yang di suport DSS studio Jakarta. Tiap pergantian lagupun vokalis membangun emosi lewat komunikasi yang baik kepada penonton hingga akhirnya Powerslaves meningkatkan tensi suasana lewat lagu lagu berirama keras dan menggugah.
Tembang Find our love again sebagai tema konser Powerslaves, di bawakan ditengah lagu –lagu yang dipersiapkan. Permainan solo gitar Ambang Christ yang melolong dan melengking disusul petikan gitar Robbie Rahman mengawali tembang Find our love again disambut gemuruh penonton yang makin tergugah mendengar alunan lagu. Cabikan bas Anwar Fatahillah dan gebukan drum Agung Yudha menghentak irama lagu “ Anak Langit “ yang berbau rock n Roll.
Di akhir tampilan Heidi Ibrahim meminta ijin mengakhiri tampilan powerslaves, namun penonton terus berteriak yel yel we want more sehingga mengikuti permintaan slaver. Satu tembang pamungkas dihentakan kembali menutup konser pembuka Find Our Love Again yang selanjutnya akan hijrah ke Purworejo dan jogyakarta serta kota kota lain di Jawa Tengah, Cirebon hingga Singkawang Kalimantan Barat di akhir tahun ini. Bravo (beng)