Orang Minang sabana Minang 100 persen Mendukung Prabowo-Sandi
(Oleh Ibnu Aqil D. Ghani)
Judul di atas menarik. Buktinya, masih judul sudah viral. Ketika judul di atas baru selesai saya mau melanjutkannya, tapi tanpa sengaja terekspose alias salah pencet. Baru beberapa menit berlalu telah puluhan orang like dan memberikan komentar.
Karena itu, malam ini izinkan saya melanjutkannya.
Pertama, 2014 Sosok Prabowo telah menjadi pilihan orang Minang. Dan mereka bangga dengan pilihan itu.
Saya belum pernah mendengar seorang pun orang Minang yang memilih Prabowo yang menyesal atas pilihannya walau telah 4 tahun berlalu.
Beda dengan orang Minang milih calon lain, ada yang berterus terang bahwa dia menyesal atas pilihannya dulu, karena itu dia akan memilih Prabowo-Sandi di pilpres 2019.
Sesuai pepatah; maambiak contoh ka nan sudah maambiak Tuah ka nan Manang. Ingat thn 2014, Prabowo menang mutlak di Minangkabau.
Kedua, disamping orang Minang menyukai Prabowo, juga sangat menyukai Sandi. Pria muda itu lahir di Pekanbaru satu kota yang dulunya masuk provinsi Sumatra Tengah yang sesungguhnya berkaitan erat dengan Minangkabau.
Setidaknya di daerah ini masyarakat Minang sangat banyak dan bahasa harian di sini adalah bahasa Minang. Lebih dari itu sosok Sandi yang masih muda, energik, kaya, agamis dan rendah hati sangat menarik bagi orang Minang. Condong mato ka nan rancak condong salero ka nan lamak.
Ketiga, masyarakat Minang adalah pemilih cerdas dan bersabar. Jangankan memilih pemimpin, memilih bawang, cabe atau ikan saja di kedai-kedai sangat hati-hati dan cekatan. Rusak sedikit mereka buang. Jika mereka beli 1 kg cabe atau bawang maka setiap tangkai atau umbinya diperiksa.
Maka memilih pemimpin mereka telusuri dari ujung kuku sampai ke ujung rambut.
Apakah ini tokoh, takah dan tekeh. Artinya, orang Minang adalah tipe pemilih rasional, cerdas, cermat dan penyabar dalam memilih.
Karena itu kabar burung, umbuk umbai, (pencitraan) tak akan laku di Minangkabau. Inilah yang disebut dalam pepatah Minang, diindang ditampi tareh dipilih atah ciek-ciek.
Bahkan orang Minang tak akan hanya memilih berdasarkan yang dia lihat saja, tapi dianalisa secara batin. Raso dibawo naik, pareso dibawo turun.
Keempat, umumnya orang Minang itu insan politik. Jika mereka nonton TV maka mereka nonton berita dan mereka langsung mendiskusikannya di Lapau dan di surau.
Meski mereka mendengarkan berbagai omongan dan analisa politik di tv, mereka tak melahap nya begitu saja, tapi mencerna ulang dengan versinya sendiri. Bahkan lebih cerdas dari pengamat, karena alun takilek lah takalam.
Kelima, orang Minang itu insan merdeka. Mereka bebas mengambil sikap dan tak mau diintervensi. Kalau merasa diintervensi atau digurui, maka dia akan berbalik arah. Angguak indak gelengnyo lai, iyokan nan dek Inyo lakukan nan diawak.
Keenam, orang Minang teguh memegang prinsip. Yakni adat Basandi Syarak, Syarak Basandi kitabullah, Syarak mangato adat mamakai.
Mereka akan pilih pemimpin yang cocok dengan prinsip tersebut.
Prinsip itu bagi masyarakat Minang adalah harga diri yang bila harga dirinya terasa dilecehkan maka uang tak lagi berharga. Indak kuning dek kunyik indak lamak dek santan.
Prabowo telah menjadi pilihan ulama dalam Ijtima’, karena itu masyarakat Minang akan bertambah-tambah semangatnya untuk pilih Prabowo-Sandi, insya Allah.
Padang, , 13 Agustus 2018
Wassalam
Ibnu Aqil D. Ghani