Ardian Nengkoda Terpilih Jadi Pakar Offshore Oil and Gas Platform

0
1703
Ardian Nengkoda dalam sebuah seminar memberikan materi soal Energi/ist

Ardian Nengkoda terpilih sebagai Society of Petroleum Engineers (SPE), Editor Journal Petroleum Tecnology (JPT) serta Dewan Pakar untuk Keahlian Anjungan Migas Lepas Pantai 2019-2021. Kira-kira itulah yang patut disematkan. Sekali lagi selamat utnuk Ardian Nengkoda.

Ardian terpilih oleh SPE International berpusat di Richardson Texas USA. Ia dipilih atas sumbangsih ke ilmuwan, kepakaran, kontribusi, prestasi serta penghargaan SPE 2015. Ardian juga terpilih menjadi SPE International JPT Journal Editor masa Bakti 2019-2021. Selain itu Ia terpilih menjadi pakar bidang offshore oil and gas platform. Dimana akan lead Domain responsibility-nya Offshore oil and gas facilities yang memiliki akses langsung terhadap teknologi Migas lepas pantai.

“Alhamdulillah atas ijin Allah semua itu, terima kasih supportnya,” kata
Ardian Nengkoda dilansir dari EnergyWORLDINDONESIA (21/8/2018) lewat pesan Pribadi WhatsApp.

Ardian saat ini tokoh energi muda asli Indonesia patutlah mendapat tempat yang baik. Dan penghargaan ini bukan hanya untuk Ardian, namun untuk Indonesia dan dunia.

“Ya ini saya persembahkan bagi Indonesia dan dunia,” ujar Ardian Nengkoda yang juga  Presiden ahli minyak (IATMI) seluruh Timur Tengah.

Dalam sebauh wawancaranya dengan kami ia pernah mengatakan bahwa jika ia memimpin satu lembaga atau badan energi di tanah Air “Indonesia Akan Saya Bawa Jadi Barometer Energi Dunia,” tuturnya saat itu.

Ardian adalah sosok yang bicaranya sangat teratur dan santun kepribadiannya. Dalam dirinya ada semangat dunia migas yang tidak sekadarnya namun ia menguasai energi besar dunia yang hakiki.

Presiden ahli minyak (IATMI) seluruh Timur Tengah ini pernah disebut-sebut akan diangkat menjadi Menteri ESDM yang sempat –dua bulan kosong saat itu –paska Menteri 20 hari Archandra Tahar kesandung berpaspor ganda.

Secara prestasi Ardian tak disangsikan. Sejak 2012 dia bekerja sebagai Lead Project Engineer Aramco (Member of Saudi Aramco Petroleum Engineering Technologist Development Technical Review Committee and Oil/Gas Process Engineering Standards Committee). Pernah juga di Petroleum Development Oman Lead Chemical EOR Studies (2011 – 2012),  di Schlumberger sebagai  Business Development Manager (Principal Flow Assurance) (2010 – 2011), di Shell Lead Production Chemist (2005 – 2010), di Chevron
Lead Production Chemist (1999 – 2005) expert in production chemistry.

Ardian juga merupakan lulusan Universitas Boras, Master of Engineering, scholarship from EUROPEAID Asia-Link, Project No.98/679-13. Led by Högskolan i Borås Sweden and supported by Gadjah Mada University, Indonesia and University of Reading, UK.
Graduated from Gadjah Mada University (UGM) Chemical Engineering with thesis title: Reducing Methane Emissions from Well to Plant by Life Cycle Analysis – Case Study Indonesia. Supervisor: Prof. Dr. Claes I Helgesson, Dr. Supranto, Dr. Imam Prasetyo. Graduated “Cum Laude” with GPA 3.75 (of 4.00) and as The Best Master program graduate.

Post master study, Doctorate (PhD) in Chemical Engineering and having minor in Geology at Gadjah Mada University (UGM). Title of dissertation: Design of Decision Making Support for Methane Gas Hydrate Production Strategy – Case Study Indonesia. Advisor: Prof. Dr. Suryo Purwono, Dr. Supranto, Dr. Imam Prasetyo and Prof. Dr. Panut Mulyono as lead examiner. Graduated: “Very Satisfactory” with GPA 3.66 (of 4.00) and as The Best Doctorate graduate.

Di Universiteit Utrecht juga yang terlibat pada InterPore (Masyarakat Internasional untuk Porous Media) sebagai anggota mahasiswa Universitas Utrecht, Belanda. Summer School. Course: Upscaling and Modeling of Reactive Transport in Partially-Saturated Porous Media. Course Leader: Dr. Amir Raoof, Faculty of Geosciences, Utrecht University.

Kini Ardian sedang berada di Indonesia. “Alhamdulilah saya baru mendarat tadi malam. Mau nengok orang tua sekalian lebaran di Indonesia, namun minggu depan sudah balik lagi ke Saudi,” ujarnya

Menurut Ardian semua prestasi saya serahkan pada Allah saja. “Dan ingat hati saya Merah Putih. Suatu saat Ksatria untuk pulang kampung jika saya diperlukan oleh bangsa ini,” jelasnya.

Untuk diketahui ia juga pemilik 6 hak paten dalam bidang migas. Ardian terkenal dalam bidang oilfield technologist dengan background pendidikan Doktor bidang Chemical Engineering (Offshore methane gas hydrate production research), dan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang industri oil and gas E&P, projects, on&offshore, deepwater, marginal field, EOR technology, unconventional gas development. Memiliki pengetahuan mendalam dalam bisnis gas upstream, midstream and downstream, serta R&D. Dia telah berpengalaman mengerjakan mega project sepanjang Oman, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, UAE, Algeria, Sudan, GoM, Norway & UK, Brazil, Indonesia, Pakistan, Thailand, Malaysia dan Australia. Diantara ratusan karya tulisnya adalah: Integrated water chemistry study to support oil field development scenario; Hydrate Problems in Gas Lift Production: Experiences and Integrated Inhibition, Understanding of Oilfield Souring and Effective Monitoring: A Case Study; Gas Hydrate Problems in Desert of Sultanate of Oman: Experiences and Integrated Inhibition Program Authors, dan ratusan karya lainnya. Saat ini Ardian bekerka di Aramco sebagai arsitek pengembangan gas, yang memimpin dan mengatur pengembangan mega gas lepas pantai Offshore Mega gas (FDP, design sampling & PVT fluid characterization, flow assurance & production chemistry, production strategy, drilling plan, facilities concept and design).

Pengalamannya adalah di bidang: field development, offshore project management, operation, smart field, oilfield chemistry, flow assurance, facilities engineering, O&G processing, subsea, EOR unconventional gas/FLNG technology, fluid, energy & water management.

Ardian adalah putra Indonesia yang mampu menorehkan prestasi dalam dunia perminyakan dan industri perminyakan, ia juga pernah bekerja di Arab Saudi dan peraih penghargaan atas kinerjanya di industri perminyakan dunia dari Society of Petroleum Engineers/SPE. SPE merupakan sebuah organisasi perminyakan internasional yang beranggotakan insinyur perminyakan di seluruh dunia.

Penghargaan ini diberikan kepada Ardian karena selama 11 tahun berkontribusi di dunia perminyakan. Ia diketahui turut di dalam cukup banyak mega proyek perminyakan di dunia, selain itu Ardian juga telah banyak menyumbangkan kemampuannya di dalam konferensi dunia, karya-karya tulis ilmiah yang tentunya sangat penting bagi perkembangan industri perminyakan dunia.

Dengan penghargaan SPE yang diraihnya ini juga membuat nama Adrian Nengkoda tercatat dalam sejarah sebagai orang Asia pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi. |ATA/MGS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.