Saham Inalum, Said Didu, SBY & Freeport

0
622
Ribuan Karyawan Freeport yang mengelar Aksi Damai /timikasatu.com

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bukit Asam Tbk, (PTBA) menghasilkan keputusan pemberhentian Said Didu sebagai komisaris.

Ada tiga jajaran komisaris yang diganti dalam RUPSLB PTBA. Di antaranya, PTBA mengangkat Soenggoel Pardamean Sitorus sebagai Komisaris Independen menggantikan Johan O. Silalahi.

Lalu PTBA juga mengangkat Taufik Madjid dan Jhoni Ginting sebagai komisaris menggantikan Purnomo Sinar Hadi dan Muhammad Said Didu.

“Selain perubahan pengurus perseroan melalui RUPSLB ini PTBA juga menyampaikan kinerja operasional perseroan sepanjang Januari hingga September 2018,” ujar Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Suherman dikutip dalam keterangan resminya, Jumat 28 Desember 2018.

Ia menjelaskan, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2018, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp16,04 triliun atau naik 21 persen dibanding periode yang sama 2017.

Dianggap Tak Sejalan.

Dari Group WAG dan juga di Twitternya pernyataan Said Didu mengatakan bahwa: Baru saja diumumkan dalam RUPSLB PT Bukit Asam bahwa alasan pemberhentian Muhammad Said Didu karena sudah tidak sejalan dengan pemegang saham Dwi Warna (Menteri BUMN). Baru kali ini ada alasan seperti itu dalam penggantian komisaris dan diumumkan dalam RUPSLB, katanya
pada Jumat, 28/12/2018.

“Sangat aneh,” lanjutnya.

Berikutnya juga tulisan yang beredar dari Said Didu:

YANG PENTING SEJALAN?

Hari Ini saya merasa terhormat karena :
1) untuk memberhentikan saya sbg Komisaris PTBA dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di hotel Bintang lima.
2) alasan pemberhentian saya bhw saya TIDAK LAGI SEJALAN dengan Pemegang Saham Dwi Warna (Menteri Negara BUMN).
Apakah memang saat ini di BUMN indikatornya bukan lagi KINERJA, tapi yang penting SEJALAN dg Menteri ?

Muhammad Said Didu juga menulis:

Komentar saya sedih kalau benar alasan Meneg BUMN seperti itu , artinya sdh masuk keranah politik , tapi Siad Didu adalah petarung , sehingga pencopotan ini agar dia lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah yg melanggar UU dan Peraturan yang ada.

Sebelumnya Didu memang keras komentar atas Saham 51 % tentang pembelian saham PT Freeport oleh PT Inalum yang diumumkan pemerintah dan freeport tgl 21 Desember 2018.

Salah satunya kalimat yang di akun twitternya seperti ini: Saya tidak heran terjadinya debat tajam terhadap kebijakan terkait freeport krn variable pengambilan keputusannya memang banyak yg berada di wilayah abu2 yg muntitafsir – apalagi kalau tafsir Politik dan hukum bercampur maka makin serulah debat tersebut.

SBY BERI PUJIAN

Porsite Freeport di Timika Papua / FOTO DOK EWINDO

Dari semua itu Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono namun malah memberikan pujian. Lewat akun @SBYudhoyono memuji bahwa: Saya baru membaca kultwit Pak Said Didu ttg isu divestasi saham Freeport. Penjelasan yg sangat informatif, utuh, mendidik, “fair & balanced” SBY

Lebih lanjut SBY menulis “Pak Said Didu memahami kompleksitas permasalahan & dilema yg dihadapi setiap pemerintahan dlm menetapkan pilihan & kebijakan Pak Said Didu secara implisit juga mengatakan setiap pemerintah ingin tetapkan pilihan yg tepat & berbuat yg terbaik bagi bangsa & negaranya. Karenanya, Bapak Said Didu tak mau & tak gegabah menyalahkan kebijakan pemerintah manapun, termasuk pemerintahan Pak Harto, SBY & Pak Jokowi.

“Saya menaruh rasa hormat. Bapak Said Didu telah ambil risiko dgn “telling the truth”. Saya tahu iktikad Bapak baik. Tuhan, Allah SWT mencatatNya . Pak Said Didu juga telah berikan pelajaran berharga: “Tidak selalu MEMBENARKAN YG KUAT, tetapi berani PERKUAT KEBENARAN”tanda SBY. | sumber: AME/EWINDO -energyworld.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.