Oleh : Mas Taufan M
Analisa Probabilitas (kemungkinan) dilakukan dengan menggunakan Metoda “Monte Carlo”, yang biasa digunakan dalam menilai Volume Migas saat Eksplorasi.
Adapun Data yang dimasukan, menggunakan Variabel Tetap yaitu Jumlah DPT dan Variabel Kemungkinan yaitu Perolehan suara di tiap Provinsi.
Agar hasil analisa ini mendeki keakuratan yang tinggi, maka Perolehan Suara diambil tanpa menggunakan perasaan atau emosi, tetapi melihat dari sebaran berita dari berbagai pihak, baik dari kubu #01 maupun kubu #02 yang akhirnya diambil ketidak-pastiannya dengan rentang Minimum ke Maksimum adalah 5%, sbb :
Variabel Tetap, Jumlah Pemilih (DPT)
Banten 7.452.971
DKI 7.761.598
Jabar 33.276.905
Jateng 27.896.902
DIY 2.695.805
Jatim 30.956.087
Luar Jawa 82.788.252
TOTAL 192.828.520
Variabel Kemungkinan, Perolehan Suara #02 terhadap #01 :
Banten 52% – 57%
DKI 51% – 56%
Jabar 55% – 60%
Jateng 40% – 45%
DIY 51% – 56%
Jatim 47% – 52%
Luar Jawa 51% – 56%
Diperoleh hasil olahan menjadi grafik Frekwensi Relatif berupa grafik batang warna biru, dan Frekwensi Kumulatif berupa garis merah melengkung.
Analisa dari grafik tersebut menunjukan bahwa :
- Untuk mencapai kemenangan #02 suara total 50,1% hanya diperlukan frekwensi kumulatif 4%, artinya kemungkinan terjadi adalah 96%.
- most likely (yang paling mungkin terjadi) yaitu diambil Frekwensi kumulatifnya 50%, maka diperolehan suara #02 adalah 52,03%.
- Maksimum saat frekwensi kumulatif 100% diperoleh suara #02 adalah 54,5% (tidak mungkin terjadi)
- Minimum saat frekwensi kumulatif 0% diperoleh suara #02 adalah 49,3% (tidak mungkin terjadi)
Kesimpulan dari hasil analisa tersebut yaitu :
- Kemungkinan #02 menang adalah 96% terjadi
- Peroleh suara #02 paling mungkin 52,03%.