Kang Ubeb, KPK, dan 2 Anak Presiden….

0
731
Ubedilah Badrun/ist

OLEH AENDRA MEDITA*)

SEBUT namanya Ubedilah Badrun. Panggilan akrabnya Kang Ubed, karena orang Sunda maka ditambah nama depan Kang Ubed, demikian ia dipanggil.

Ya Kang Ubed inilah sosok yang fenomena di awal tahun 2022 ini ia yang meninju dengan kekuatan makna. Jika kita lihat selama ini tak ada yang berani, bahkan cenderung diam kalau ada kekeliruan apalagi menyangkut keluaraga sang yang berkuasa saat ini.

Sosok Kang Ubed berprofesi sebagai dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan mantan aktivis 98 ini memang bukan sekadar berani dan punya nyali, tapi ia punya data yang hebat. Jadi jika ada yang menyerang Kang Ubed maka lawanlah dnegan data, jangan langsung menuduhnya Hoax?

Namanya Kang Ubed, orangnya  someah darehdeh (ramah dan murah senyum- sunda) pemikirannya cerdah dan jernih. Ia punya akal sehat yang secara keilmuan mumpuni. Pria kelahiran Indramayu Jawa Barat 15 Maret 1972 ini adalah pengamat sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).Analisanya cerdas dan menyejukan namun terjkadang bernas dan menohok. Kang Ubed juga dikenal sebagai mantan Aktivis 98 yang merupakan salah satu aktivis reformasi saat itu. Kang Ubed juga salah satu pendiri Komunitas Perhubungan Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) sejak Maret 1996.

Kang Ubed juga punya cara pandang yang tajam jika menjadi pembicara di sejumlah media dengan analisa yang memberikan pandangan mengenail politik dan sosial pada suatu isu secara cerdas dan brilian. Di dunia pendidikan pada 2018, dirinya mengajar di prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) di UNJ untuk mata kuliah Pengantar Ilmu Politik, Sosiologi Politik, Ekonomi Politik, Budaya Politikm dan Sistem Politik Indonesia.

Riwat pendidikan Kang Ubed diberbagai dijalaninya: – Japan Education Forum (JEF III) di tahun 2006 – Japan Education Forum (JEF II) di tahun 2005 – Program Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia yang selesai di tahun 2003 – FPIPS IKIP Jakarta Universitas Negeri Jakarta (1998) – Extension Course, STF Driyarkara Jakarta (1995-1997) – Ma’had Alhikmah Jakarta (1994-1995). Selain itu dirinya juga aktif dalam menulis dan menghasilkan beberapa buku: – Middle Class in Indonesia and Public Intellectual Responsibility (2018) – Menjadi Aktivis Kampus Zaman Now (2018)- Sistem Politik Indonesia: Kritik dan Solusi Sistem Politik Efektif (2016), – 70 Tahun Indonesia dan Bobroknya Sistem Politik (2015)- Koalisi Capres: Antara Politik Gagasan dan Transaksional (2014)– Koalisi Politik dalam Pilpres 2009 (2009)– Radikalisasi Gerakan Mahasiswa: Kasus HMI MPO (2006)- The American Policy towards Islamic World Should be Changed (2006)- Mr. President: Mr. Cuek (2006)- Di Balik Kemenangan Koizumi (2005)- Membaca Kemungkinan Dua Presiden (2001).

Sejumlah jam terban yang tak diragukan, maka saat namanya kini jadi hot news Kang Ubed menjadi makin naik daun. Tapi yang jelas perjalan Kang Ubed ini bukan sensasi. Ia muncul disaat yang tepat, sejumlalah media pun munculkan isu yang meninju ini karena arahnya langsung ke anak Presiden. Kedua anak Presiden dilaporkan ke KPK yaitu Gibran dan Kaesang. Satu yang mengejutkan. Maka ada yang menyerang balik Kang Ubed. dan menuduh Hoax, tapi nampaknya Kang Ubed tak gentar. Ia banyak yang dukung juga. Tinggal kini bagaimana Hukum di Kuningan (KPK) itu bersikan adil. Bersikap terbuka, dan semoga tak melempem.

Kang Ubeb melaporkan dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan kasus  dugaan tindak pidana korupsi atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas relasi bisnis Gibran dan Kaesang. “Laporan ini terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) berkaitan dengan dugaan KKN relasi bisnis anak Presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan,” ucap Ubedilah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/1/2022) dan sangat santun.

Kang Ubed juga menjelaskan laporan tersebut berawal dari 2015 saat ada perusahaan besar berinisial PT SM yang menjadi tersangka pembakaran hutan dan sudah dituntut oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan nilai Rp 7,9 triliun. Hanya saja dalam perkembangannya, Mahkamah Agung (MA) hanya mengabulkan tuntutan Rp 78 Miliar yang mana pada saat itu kedua putra Jokowi tersebut diduga memiliki perusahaan dan bergabung dengan PT SM.

Kang Ubed dengan bekal data yang lengkap tentu bukan main main-main ia serius, dan makanya menguncang laporan ini. Sampai kini memang data yang dilaporkan jelas data lengkap dan KPK menerimanya. Tapi karena laporan ini maka semua orang ada yang sibuk bela-belain. Bahkan KSP Moeldoko membela dengan mengatakan jangan menilai anak pejabat negatif, tak sedikit juga yang bela Kang Ubed.

Namanya Kang Ubed kini adalah pria pemberani yang telah meninju kekuasaan yang sudah berjalan jelang 8 tahun dalam dua periode.

Syahganda adalah salah satu tokoh yang mendukung Kang Ubed yang menuliskan bahwa  saoal Kang Ubed persoalannya adalah tergantung pada KPK. Firli Bahuri sebenarnya sudah mempunyai arah yang sama dalam isu menghancurkan korupsi, ketika menyinggung politik uang dan demokrasi, ketika dia merespon isu PT 0%. Kemudian Firli berani menangkap Azis Syamsuddin, wakil ketua DPR-RI yang selama ini ditenggarai sebagai sosok sentral mafia kasus. Lalu apakah Firli mempunyai taring yang kuat untuk melanjutkan pemeriksaan kasus yang mengarah pada keluarga presiden?

“Apakah Firli berani membongkar dan menindak benalu-benalu kekuasaan yang dimaksudkan Megawati? Tanpa takut? Firli harus membuktikan dirinya bersih. Saat ini. Ketika selama ini pegiat-pegiat anti korupsi, seperti ICW, menuduh Firli sebagai sosok yang buruk. Pembuktian diri sendiri mendapatkan momentum ketika sosok seperti Kang Ubed,” tulis Syahganda.

Akhirnya terlepas dari apapun saya sendiri apresiassi ata laporan publik yang harus transfaran ini dna KPK juga harusnya membuka luas informasi ini. Dan jika saja yang suka ikut-ikutan laporkan maka baiknya deengan data juga membantashnya jangan menyerah sosok personal atau pribadinya. Bukankan lebih baik berkaca dan kita menjunjung nilai reformasi yang tujuannya diawal jelas banyaknya KKN?

Namanya Kang Ubed, yang jelas kau saat ini yang paling berani dan Nyalimu yang meninju itu membuat semua orang melek lagi dari keterlenaan saat ini dimana begitu banyak korupsi, kolusi dan nepotisme itu yang yang ujungnya rakyat akan jadi korban…SALUT untuk Kang Ubed!!! Kini tinggal bagaimana KPK dan 2 Anak Presiden itu?

*)Wartawan Senior dan pengkaji di PUSAT KAJIAN KOMUNIKASI POLITIK INDONESIA (PKKPI)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.