SURAT TERBUKA Kepada  Anies Baswedan   

0
130

SURAT TERBUKA Kepada  Anies Baswedan                                                 (Dari postingan seorang tokoh yang dekat dengan presiden Jokowi)

Ibnu Maksum-Opini *Anies Baswedan* (IST) Smith Alhadar Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education (IDe)

Mas Anies yang baik , Dalam gelisah saya menulis surat ini saat banyak orang sedang terlelap dalam bekap mimpi yang merisaukan.

Belum juga dikumandangkan adzan, ajakan berserah diri pada Tuhan, sebelum memulai kehidupan yg rumit seringkali berat.

Tadi, saat saya membuka layar HP, berita pertama yg saya temukan adalah deklarasi *Anies* for President di sebuah daerah yg jauh.

Berita sejenis telah menjadi rutin belakangan ini : setiap hari ada saja sekumpulan orang dgn wajah masygul penuh harap menginginkan mas *Anies* memimpin negara ini pd 2024

Saya terharu , tapi takut harapan mereka tak terpenuhi. Wajah mereka mirip orang2 Madinah yg gelisah menunggu hijrah *Nabi Muhammad* dari Mekkah dalam film “The Messenger”

Bahkan, banyak yang berlomba naik pohon Kurma utk menjadi orang pertama yang melihat kedatangan tokoh besar yg di kemudian hari menjadi pengubah dunia terbesar sepanjang sejarah.

Mas *Anies* yang baik , tentu mas *Anies* bukan Nabi.

Tetapi sejarah dunia menunjukkan ikhtiar seorang presiden yang cerdas, ikhlas dan visioner, bisa menjadi awal bagi lahirnya persatuan, kemakmuran , keadilan sosial, dan lompatan besar sebuah bangsa.

Presiden AS yang pertama, George Washington, adalah salah satu contohnya. Ah, saya tak usah mengatakan ini, toh mas *Anies* juga sudah lebih dari tahu.

Yang ingin saya katakan , orang2 yang mendeklarasikan *Anies* for President” yakin mas *Anies* bisa menjadi salah satu Presiden negarawan yg dapat mengurai berbagai masalah dan tantangan bangsa hari ini.

Kasihan, kita sudah merdeka 77 tahun, tapi kesejahteraan dan keadilan masih jauh dari mereka.

Mereka masih sama seperti rakyat Mesir yg membangun Piramida atau rakyat Cina yg membangun Tembok Raksasa hanya utk mengejar ambisi pribadi Penguasa yg ingin terlihat perkasa tanpa peduli pda kesengsaraan rakyat . Menyedihkan bukan…???

Tapi bukan hanya itu ! Bangsa ini sedang menghadapi banyak masalah, yang sepertinya tak mampu diatasi Rezim sekarang karena telah terjerat Oligarki yg punya kepentingan berbeda dgn kepentingan Negara dan Rakyat.

Orang-orang dari tempat2 jauh pun sudah mendengar bagaimana mas *Anies* melawan para Oligarki di Jakarta.

Mereka faham mas *Anies* tidak melarang orang untuk menjadi kaya, tapi keadilan sosial harus ditegakkan lebih dahulu.

Biarkan kekayaan didapat dari kerja keras, kejujuran, dan sesuai aturan main, Itu yg mas *Anies* inginkan bukan ? Itu sebabnya, banyak orang memanggil2 namamu dgn suara parau untuk menyelamatkan bahtera Indonesia yg sdg oleng.

Bukan orang memberi tahu, tapi mereka sendiri melihat dgn mata kepala bagaimana mas *Anies* mengurai benang kusut Jakarta menjadi kota layak huni.

Bahkan, kota cerdas, segar, dan boleh dibanggakan bangsa.

Terpapar keindahan di mana2 yg dapat dinikmati semua orang. Tadinya mereka tak percaya kebobrokan klasik Jakarta bisa diubah menjadi kota yang nyaman.

Apalagi ada yg bilang mas *Anies* tak melakukan apa-apa, merusak harmoni warga berbeda agama karena mengusung politik identitas, dan pembohong.

Maafkan mereka yang terlambat memahami mas *Anies…*

Orang-orang culas pada awalnya cukup berhasil menghancurkan pribadi agung sebelum kinerja dan moral mas *Anies* mengoreksi semua itu.

Bukan main kagetnya mereka ketika tahu mas *Anies* membangun Jakarta International Stadium dan Sirkuit Balap mobil listrik Formula-E. Amboi, bukankah itu mimpi orang Eropa?

Tapi mata mereka tak dapat berdusta . Baru sekarang mereka tahu bahwa ternyata orang Indonesia pun bisa bermimpi dan mewujudkan mimpinya itu.

Mereka berterima kasih padamu meskipun mas Anies tak membutuhkannya. Ajaib, mas *Anies* bilang itu hasil kolaborasi banyak pihak untuk membagi pujian publik pada banyak orang.

Padahal, sudah menjadi tradisi Pemimpin di negeri ini utk memonopoli pujian bagi diri sendiri meski pada kenyataannya dia tak melakukan apa2.

Mas *Anies* yang baik, mereka yang ingin mas *Anies* menjadi Presiden adalah ekspresi kagum padamu.

Betapa tidak, ketika tiba di ibu kota, mereka tak lagi menemukan bus2 bobrok, Metro mini ugal2an, dan angkot yg ngetem di sembarang tempat. Padahal, baru kemarin aib itu menjadi etalase ibu kota.

Huuusss…!!! semuanya telah lenyap ke dalam sejarah usang Jakarta. Kendaraan umum berganti rupa dgn fasilitas yang aduhai.

Sistem transportasi terpadu yg mengintegrasikan semua moda transportasi darat telah memudahkan mobilisasi warga dgn biaya murah. Kok bisa?

Kenyataannya memang begitu. Yg suka jalan kaki difasilitasi dgn trotoar.

Silakan bersepeda bagi yg hobi karena tersedia jalur yang aman.

Pemberhentian bus jadi tontonan yang mengasyikan karena menghadirkan kemoderenan yg dulu hanya terlihat di film-film Hollywood.

Kalau para Gubernur sebelumnya iri hati pada mas *Anies,* itu lantaran mereka baru tahu bahwa kota bisa disulap dengan ide-ide kreatif.

Lebih daripada itu, mas *Anies* membawa pemahaman baru tentang kota ; bahwa kota adalah hunian yg memadukan kebutuhan fisik dan jiwa manusia utk mendapatkan kenyaman hidup maksimal yg pada gilirannya membuat manusia dari semua bakat dapat mengaktualisasi diri dan berinovasi utk kebaikan bagi semua.

Tapi itu baru infrastruktur. Belum lagi pelayanan sosial yg mengagetkan sekaligus mengharukan mereka.

Kaum disabilitas, guru, siswa, fakir miskin, mereka yg tergusur, dan orang2 yg berjasa bagi Jakarta dan negeri dipenuhi hak2 mereka.

Serentak mereka terkejut karena mas *Anies* bilang ini hak mereka dan merupakan janji kemerdekaan yg harus dipenuhi pemimpin.

“Hak ? Kami punya hak ?” Mereka bertanya sambil berlinang air mata.

Selama ini mereka tahu rakyat hanya punya kewajiban, bukan hak . Kewajiban mengabdi pada penguasa sejak zaman yg tak dapat diingat lagi

Bahkan, mereka mengira menggusur rakyat miskin di bantaran Sungai Ciliwung tanpa kompensasi sudah merupakan takdir dari langit.

Tiba2 saja mas Anies bilang itu tidak benar.

Terkejutlah mereka bukan kepalang.

Belum lagi habis mereka bertanya apakah mereka tidak sedang bermimpi, mas *Anies* telah menyodorkan kpd mereka hunian baru yang lebih manusiawi.

Mulai hari itu beban hidup mereka terasa lebih ringan di bawah langit biru yg membentang sampai jauh.

Syukuran pun mereka gelar sebagai terima kasih kepada Tuhan Maha Pemurah melalui perantaraan-mu

Mas *Anies* yang baik, sebelum mendeklarasikan *Anies* for President”, telah lebih dahulu mereka bergegas menemui para rohaniawan yang sedang berdoa bagi panjang umurmu.

Mereka ingin mendapat konfirmasi apakah benar mas *Anies* melayani keperluan rumah ibadah semua Agama. Para pemuka tiap Agama itu lalu naik ke mimbar dgn emosi yang membuncah.

Dgn suara serak sambil terisak, mereka berkata, “Sebenarnya kami malu utk menyampaikannya . Tapi kebenaran tak bisa disembunyikan, seperti Matahari di siang bolong. Memang benar *Anies* telah membantu kami secara adil . Lihat, indahnya rumah ibadah kita hari ini berkat bantuan beliau.”

Mereka mengaku merasa bersalah karena dalam Pilgub dulu tak menyoblos mas *Anies.*

Tapi mas *Anies* tak kecewa . Para pemuka Agama itu merasa terhina karena hati dan pikiran tak mampu menuntun mereka pada pilihan yang benar.

Ketika itu benak mereka telah terkontaminasi Propaganda orang-orang jahat. Sekarang mereka bilang, alangkah mulianya mas *Anies* yang telah juga meningkatkan kerukunan antar Ummat beragama.

Mereka mengaku telah menggunakan kaca pembesar utk mencari politik identitas pada dirimu, tapi tak ditemukan

Jakarta di bawah kepemimpinan mas *Anies* ternyata jauh berbeda dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya.

Tak heran orang menduga kuat para Rohaniwan itu juga ingin mas *Anies* memimpin Indonesia…

Sumber: https://suaranasional.com/2022/03/27/surat-terbuka-kepada- *anies-baswedan*/

______________

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.