PARTAI OPOSISI MENYERAH PADA KEJAHATAN ???

0
456

PARTAI OPOSISI MENYERAH PADA KEJAHATAN ???

Oleh. : Memet Hakim
Pengamat Sosial

PRIBUMINEWS – Kecurangan di pemilu 2024 ini terbukti memang terstruktur, sistemik dan masif, buktinya banyak sekali dusampaikan oleh para ahli politik dan IT. Hasilnya adalah paslon 02 yang dimenangkan. Kecurangan yang dipimpin oleh Joko Widodo sementara terlihat berhasil, sampai paslon 02 langsung memberikan victory speech. Akan tetapi kecurangan ini dapat segera diketahui baik oleh paslon 01, 03 ataupun LSM independen. Ujungnya Ketua KPU minta maaf.

Permintaan maaf dan janji akan mengkoreksi bukan berarti kecurangan telah diperbaiki. Kecurangan lain yang belum diketahui tentu jumlahnya lebih banyak, karena masif. Kecurangan dalam sistem yang secara dengan sengaja dibuat agar 02 keluar sebagai pemenang masih berjalan hingga kini. Input koreksi apapun hasilnya akan tetap sama. Ini kejahatan politik yang dapat dijadikan pidana.

Server yang berada di RRC dan Singapura sangat mendukung upaya kecurangan ini. Sistem dibuat sedemian rupa agar 02 menang dengan angka yang sesuai quick count. Ditenggarai surveyor bayaran yang menggunakan Quick count berada di dalam satu kelompok dan bukan hal yang tidak mungkin servernya juga sama. Diduga merupakan kolaborasi konsorsium kecurangan. Tentu ini masuk dalam ranah kejahatan pidana juga.

Untuk memenangkan 02, berbagai sistem kecurangan telah dipersiapkan sejak pra Pemilu, Hari Pemilu dan Pasca Pemilu. Ini bukti kecurangan terstruktur, terencana yang merupakan kejahatan politik. Anehnya semua kejahatan ini dilakukan oleh rejim penguasa, bukan oleh paslon non penguasa.

Indikasi partai akan menyerah pada kecurangan sudah terlihat sekarang. Puja puji dan menggiring opini ke pihak pemenang sudah terlihat.

Seandainya semua partai mengakui kekalahan atas hasil pilpres yang curang ini apakah rakyat akan diam saja ? Rasanya tidak. Rakyat sudah menyatakan perang melawan kecurangan !!!

Biarlah partai meninggalkan Anies, tapi rakyat tidak demikian halnya, karena pada dasarnya rakyat ingin keadilan.

Nah untuk maukah Anies dan Ganjar bersatu memimpin gerakan pemakdzulan ini ? Rasanya agak sulit memang, keduanya mantan Gubernur yang tidak biasa beroposisi, tetapi bukan hal yang tidak mungkin.

Jika Gerakan Perubahan ingin terus berjalan, tentu perlu pengorbanan. Partai selalu melihat peluang dan untung rugi, rakyat pertimbangannya berbeda. Rakyat ingin agar kebenaran dan keadilan, walau harus ada pengorbanan. Kita akan melihat pemimpin manakah yang akan muncul dalam arti yang sebenarnya ? Pemimpin inilah yang pantas memimpin Indonesia kedepan.

Kecurangan di pemilu ini tidak dapat dilihat dari gejala yang tampak dipermukaan saja. Jokowi misalnya yang dianggap sebagai komandan kecurangan, tentu ada yang tersembunyi dibaliknya. Para pelaku kejahatan politik, pidana dan pelanggar konstitusi ini harus berakhir di pengadilan rakyat.

Indikasi terakhir partai pengusung 01 & 03 terlihat mulai akan menyerah pada kedzaliman. Semoga saja dugaan ini tidak benar adanya.

Rakyat termasuk para relawan akan melawan kecurangan ini dengan caranya masing2. Yang pasti rakyat yang ingin merdeka dari kedzaliman tidak takut ditindas akan tetap menyuarakan suara kritisnya.

Bandung, 19 Februari 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.