Beli Pewangi Ruang untuk menutupi Bau Korupsi ?
PRIBUMINEWS.CO.ID – CBA (Center For Budget Analisis) Ucok Sky Khadafi mengatakan Baik Legislatif maupun Eksekutif sangat suka pewangi atau pengharum ruangan. Memborong pewangi ruangan hanya untuk menghilangkan bermacam – macam bau dalam ruangan mereka. Ada bau apek, bau keringat, bau penyimpangan anggaran, atau bau – bau korupsi.
“Dan kecurigaan akan terkuak seperti bau apek yang menyebar seperti bau yang menyengat hidung. Apabila dibandingkan Antara anggaran untuk beli atau sewa pewangi ruangan antara kantor Pertanahan dengan sekretariat Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras,” tambahnya.
Direktur CBA ini mengemukakan kantor pertanahan hanya menghabiskan anggaran sebesar Rp25.044.000<span;>, maka rata – rata tiap bulan sekitar Rp.2 juta-an. Sedangkan sekretariat Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras tiap bulan akan menghabiskan sebesar Rp.26.9 juta perbulan.
“Maka untuk itu, kami dari CBA (Center For Budget Analisis) meminta kejaksaan Agung untuk segera membuka penyelidiki atas para eksekutif atau legislatif yang suka memborong pewangi ruangan,” tandasnya.
Tambahnya, Dan jangan lupa juga harus membuka penyelidiki pada kasus sewa pengharum ruangan, Pertama, di Dinas pekerjaan Umum sumberdaya air di Provinsi Jawa Timur, dimana setiap bulan uang negara habis sebesar Rp.33.7 juta perbulan
Dan kedua,di sekretariat DPRD kabupaten Sleman membeli dua kali pengharum ruang. Dan pewangi ini digunakan mulai 1 Oktober sampai Desember 2023, dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp.17 juta perbulan.
“Dan terakhir Di Sekretariat DPRD Kota Surabaya, yang berani Sewa Pengharum untuk Toilet selama satu tahun dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp.<span;>92.567.340<span;>. Oooh sungguh dahsyat dalam menghabiskan uang negara,” beber Ucok. (YSI/PRB)