USULAN GENCATAN SENJATA AMERIKA & UPAYA MELINDUNGI ISRAEL ?
Memet Hakim
Pengamat Sosial & Wanhat APIN & APP TNI
Bandung, 4 Juni 2024
Usulan Gencatan Senjata dari Israel & Amerika yang disampaikan Biden pada Jumat (31/5/2024) terdiri dari 3 Fase sebagai peta jalan menuju gencatan senjata, sebenarnya tersirat ada makna yang lebih dalam yakni “melindungi Israel dari kehancuran total” dan “memelihara agar Palestina tetap menjadi jajahan Israel”. Hal ini sesuai dengan penegasan Netanyahu bahwa Hamas harus dilenyapkan. Usulan 3 fase itu yakni :
- Fase pertama (Waktu : Enam minggu)
Fase pertama mencakup “gencatan senjata penuh dan lengkap” a.l.
- Pasukan Israel menarik diri dari semua wilayah “berpenduduk” di Gaza.
- Hamas harus membebaskan “sejumlah” sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober di Israel, termasuk perempuan, lansia, dan orang yang terluka. Jenazah beberapa sandera yang terbunuh juga akan dikembalikan.
- Warga sipil Palestina diizinkan untuk kembali ke “rumah dan lingkungan mereka” di seluruh Gaza, termasuk di bagian utara.
- Bantuan kemanusiaan sebanyak 600 truk/hari yang masuk ke Gaza, sementara komunitas internasional akan memberikan ratusan ribu tempat penampungan sementara dan unit rumah.
- Selama periode enam minggu pertama, Israel dan Hamas akan merundingkan pengaturan yang diperlukan untuk mencapai tahap kedua, yang merupakan akhir pertempuran secara permanen,”
Secara sepintas terlihat sepertinya Biden ingin memperlihatkan kebijakannya dalam mengatasi perang di Gaza ini, padahal dialah yang selama ini membantu Israel menjajah Palestina. Kelemahan usulan ini sbb :
- Terlihat ada kalimat tersembunyi, Israel hanya meninggalkan Gaza dari wilayah yang berpenduduk, artinya bukan dari seluruh wilayah Israel.
- Jumlah tahanan Palestina dan Israel Israel perlu secara detil dijelaskan. .
- Pada tahap ini tidak ada “indikasi pengakuan atas kemerdekaan Palestina secara penuh”, ini sangat penting dibahas.
- Ingat Biden dan Netanyahu sama2 pemimpin teroris sebenarnya yang biasa menggunakan standar ganda dan culas.
Akan tetapi usulan Gencatan Senjata tahap ke-1 ini masih bisa dijalankan, dengan prinsip win-win solution.
- Fase kedua (Waktu : Enam mimggu)
- Pasukan Israel akan sepenuhnya mundur dari Gaza.
- Hamas akan membebaskan “semua sandera yang masih hidup” termasuk para tentara Israel.
- Ada peluang akan mengarah pada penghentian permusuhan secara permanen.
Di dalam fase kedua ini perlu ada penegasan dalam beberapa hal a.l.
- Butir 1, menegaskan bahwa Israel akan “mundur dari Gaza”, bukan dari wilayah Palestina.
- Pembebasan seluruh tahanan Israel dan Palestina.
- Perlu pengakuan Kemerdekaan Palestina secara utuh oleh Israel dan Amerika.
- Perlu menentukan batas negara sesuai posisi sebelum tahun 1947, dimana Palestina memiliki batas yang utuh.
- Perlu penegasan Israel keluar dari Masjidil Aqso (Yerusalem). Daerah masjid itu harus bebas dari tentara dan polisi Israel.
Usulan tahap ke-2 ini agak rumit, tetapi jika pasukan Hamas dkk dapat menekan dan mengalahkan pasukan Israel, pengakuan kemerdekaan Palestina dan batas wilayah sebelum 1947 (bukan 1967) dapat dilaksanakan. Kekalahan Israel menjadi pintu Kemerdekaan Palestina. Indikasi kekalahannya sudah terlihat dari segala bidang ( militer, sosial, ekonomi, moral, dll).
- Fase ketiga (Waktu : 3-5 tahun)
- Pada fase ini, sebuah rencana rekonstruksi dan stabilisasi besar-besaran untuk Gaza akan dimulai, didukung oleh AS dan komunitas internasional. Biden menyebut, rumah-rumah, sekolah-sekolah, dan rumah sakit di Gaza akan dibangun kembali selama 3-5 tahun.
- Amerika akan bekerja sama dengan mitra regional untuk memastikan hal itu terjadi dengan cara yang “tidak memungkinkan Hamas mempersenjatai diri kembali”.
- Tahap rekonstruksi akan memakan waktu antara 3 – 5 tahun
- Jenazah para sandera yang terbunuh akan dikembalikan pada fase ketiga ini.
Usulan fase ketiga ini mengandung butir-butir yang sangat krusial al. :
- Usulan butir 2 sangat tidak realistis dan tidak masuk akal, tentu akan di tolak Hamas, Usul Amerika ini seolah tetap menginginkan Palestina tetap dijajah Israel.
- Palestina perlu mengalahkan Israel secara mutlak untuk Merdeka, seperti Indonesia mengalahkan Belanda tahun 1945. Setidaknya ada 6 negara yang membantu Palestina secara riil yakni Lebanon, Yaman, Irak, Suriah, dan Iran. Mesir masih pikir-pikir dulu kelihatannya.
Israel yang tadinya dibantu Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Australia, sekarang tinggal Amerikan dan Inggris saja, bukan tidak mungkin dalam waktu singkat ini Amerika dan Inggris akan mengakui kemerdekaan Palestina juga.
- Perlu ada pengakuan resmi Kemerdekaan Palestina secara utuh dari Amerika dan Israel untuk memenangkan perang diplomatic. Dilapangan Israel harus dikalahkan secara mutlak, sehingga diperlukan koordinasi serangan ke Israel dari laskar pejuang Palestina dan pasukan dari 6 negara tersebut diatas.
- Etnis Yahudi sama dengan etnis Arab, Asia, Eropa diperkenankan menjadi bangsa Palestina, jika tinggal di Palestina.
Bagi Hamas dan bangsa Palestina pilihannya hanya Merdeka atau Mati, penjajah harus diusir dari wilayah negara Palestina. Banyak indikasi Israel akan kalah perang, Geriyawan pejuang Palestina perlu segera mengakhirinya dengan pukulan berat dengan menyerang baik Israel dan mempertahankan Palestina. Paling tidak Israel Bagian Utara sampai Hadera dan Selatan sampai Yerusalem harus segera dikuasai, sehingga Negara Palestina tidak terpisah seperti sekarang ini di Tepi Barat dan Gaza.