Ratusan Warga Sembulang Gelar Doa Bersama Tolak Relokasi Proyek PSN Rempang pada Malam Idul Adha

0
76

Ratusan Warga Sembulang Gelar Doa Bersama Tolak Relokasi Proyek PSN Rempang pada Malam Idul Adha

PRIBUMINEWS.CO.ID – Warga terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang menggelar doa bersama untuk menolak direlokasi.

Doa tersebut juga sekaligus untuk mengumandangkan takbir di malam Idul Adha, Minggu, 16 Juni 2024.

Ratusan warga Sembulang berkumpul di lapangan bola Muhammad Musa, yang terletak di dataran Galang, Kota Batam, dengan menyalakan obor sebagai simbol perlawanan damai.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, menunjukkan solidaritas dan kebersamaan yang kuat.

Gema takbir mengisi udara malam, menciptakan suasana khidmat dan penuh harapan.

Warga Sembulang berdoa kepada Allah SWT agar kampung halaman mereka tetap ada dan mereka tidak harus meninggalkan tempat yang telah mereka tinggali selama bertahun-tahun.

Warga Sembulang berdoa kepada Allah SWT agar kampung halaman mereka tetap ada dan mereka tidak harus meninggalkan tempat yang telah mereka tinggali selama bertahun-tahun.

Doa dan harapan ini adalah ungkapan keprihatinan mereka terhadap rencana relokasi yang dianggap tidak adil.

Proyek Strategis Nasional Rempang, yang bertujuan untuk pengembangan infrastruktur dan peningkatan ekonomi, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat.

Mereka merasa bahwa relokasi akan merusak komunitas dan menghilangkan identitas budaya yang telah mereka bangun selama ini.

Oleh karena itu, doa bersama ini juga menjadi bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dirasa kurang memperhatikan nasib masyarakat kecil.

Mustar Yatim Ketua Himad Purelang, tokoh masyarakat setempat, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk ikhtiar mereka dalam mempertahankan tanah kelahiran.

“Kami tidak menolak pembangunan, namun kami berharap pemerintah dapat mencari solusi yang lebih baik tanpa harus merelokasi kami,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa warga Sembulang siap berdialog dengan pemerintah untuk mencari jalan tengah yang menguntungkan semua pihak.

Di tengah kegiatan doa bersama, sejumlah warga juga mengadakan sesi refleksi dan diskusi tentang pentingnya mempertahankan kampung halaman.

Mereka membahas berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi jika relokasi benar-benar dilaksanakan, seperti hilangnya mata pencaharian dan gangguan terhadap kehidupan sosial masyarakat.

Tak hanya itu, warga juga menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada berbagai pihak yang telah mendukung perjuangan mereka.

Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada kami. Ini memberikan kami semangat untuk terus berjuang,” kata seorang warga dengan penuh haru.

Malam Idul Adha yang biasanya dirayakan dengan kebahagiaan dan berkumpul bersama keluarga, kali ini menjadi momen penting bagi warga Sembulang untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Meskipun demikian, mereka tetap menjalankan tradisi dan ibadah dengan penuh keikhlasan, berharap doa-doa mereka diijabah oleh Allah SWT.

<span;>Aksi doa bersama ini menjadi simbol perlawanan yang damai dan bermartabat. Warga Sembulang berharap pemerintah mendengar suara mereka dan mengambil langkah yang lebih bijaksana dalam menjalankan Proyek Strategis Nasional Rempang.

Dengan semangat Idul Adha, warga Sembulang tetap berharap akan adanya solusi terbaik yang tidak hanya mendukung pembangunan tetapi juga menjaga kesejahteraan dan kelestarian komunitas mereka.***

Sumber: POROSJAKARTA.COM

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.