JUNE ART FESTIVAL: “Bukan Estetika Kepalsuan” Event Berkelanjutan
PRIBUMINEWS.CO.ID – JUNE ART FESTIVAL bertajuk “Bukan Estetika Kepalsuan” di gelar di Cafe Markamarie Creative Jl. Durian Jagakarsa, Jakarta Selatan Rabu 19/6/2024.
Event ini menggelar pameran lukisan dan di buka dengan monolog, pantomim dan dilanjutkan dengan diskusi tentang budaya. JUNE ART FESTIVAL dilangsungkan mulai 19-28 Juni 2024.
“Setelah di gelar di Cilandak Town Sequare pekan lalu, kembali digelar di Cafe Markamarie Creative, event ini terus berkelanjutan dan akan di gelarbdi beberapa daerah,” Kata Ketua Panitia acara AR Tanjung.
Turut hadir Joes Soema Di Praja wartawan senior membuka acara ini sekaligus sampaikan bahwa seniman itu punya kepekaan. Ia menyebutkan Aendra Medita seorang wartawan sekaligus seorang seniman.
Joes kemukakan seniman punya nilai lebih karena kepekaannya selain itu seorang jurnalis dituntut kepekaannya menyuarakan apa yang terjadi apa adanya. “Harus punya keberanian” tegasnya.
Acara ini turut dihadiri siswa siswi SMK NEGERI 58 Jakarta Jurusan: Seni Lukis. Salah satu dari mereka menjawab pertanyaan wartawan harapan seni lukis ke depannya.
“Harapan kami sebagai gen z untuk seni rupa, kami berharap seni rupa atau kesenian semakin dikenal oleh gen z/anak anak zaman sekarang, dan tidak hanya tau dari teknologi saja tetapi kami berharap seni dihargai dengan perasaan penuh terhadap sendirinya,” ungkap salah satu dari pelajar SMK NEGERI 58.
Acara menampilkan karya lukis Agus Sis, Aendra Medita, Andi Sopiandi, A.R Tanjung, Budi Utomo, Casjiwanto, Charles Schuster, Emak Gugat, Fathoni, Iwhan Sbr, Karenina, Kembang Sepatu, Leolintang Aniesm, Nurdin Yusup, Ray Bachtiar, R.Sigit Wicaksono, Ratu Adina Bachtiar, Rd. Syarief Hidayat, Saepul Bahri, Siswanti, Syafril Cotto, Syis Paindow, Tyo, Patra Suwanda, Prasetya Gautama, Usdek/Kedsu
Dilanjut dengan Diskusi Budaya menampilkan Bambang Asrini Widjanarko.
Sajian Monolog menampilkan Nur Rahmat bertajuk “Monolog SURAT KEPADA YANG TERKASIH” KARYA Taufan S. Chandrane. Hermana HMT (Pledoi Bung Karno “Indonesia Menggugat”), Dody Yan Masfa (“EMAK GUGAT”)
Pembacaan Puisi A. Badri AQT, Sihar Ramses Simpatupang. EDY/Prb