POLEMIK HASTO
by Zeng Wei Jian
Buronan Harun Masiku mau ditangkap. Petugas KPK sholat. Orang PTIK datang. Nahan penyidik KPK. Harun Masiku kabur. Petugas KPK di-TWK-kan.
Tim Pengejar KPK diteksi lokasi Harun Masiku. Persiapan penangkapan digelar. Tiba-tiba Tim pengejar di-non-aktif-kan.
Semua terjadi saat Firly Bahuri jadi Ketua KPK & PDI-P menjadi bagian dari Kekuasaan Pemerintahan Rezim Jokowi-Amin.
Sekarang Firly Bahuri lenyap. PDI-P pimpinan Hasto Kristanto giat serang Presiden Jokowi & nyebar fitnah Pemilu Curang. Beda dengan Bambang Pacul yang mengatakan Ganjar-Makfud memang kalah strategi & ga disukai masyarakat.
Arus Hasto Kristanto ingin bawa PDIP sebagai Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran. Main di luar arena.
Sekarang ga ada lagi orang kuat yang back-up Harun Masiku. KPK diharapkan segera menyelesaikan kasus suap-nya.
Selain terkait Skandal Harun, ternyata ulah Hasto Kristanto membuatnya tersandung Pasal Penyebaran Berita Bohong. Ngomong sembarangan seperti Sohib barunya si Roki Gerung. Urusan dengan Polda Metro Jaya
Politikus PDIP Sutrisno Pangaribuan ancam akan geruduk seluruh kantor polisi di Indonesia kalau Hasto Kristanto ditahan. Publik akan menyaksikan apakah Kepolisian Indonesia tunduk terhadap tekanan atau tidak.
Proses Penyidikan KPK digoreng Hasto Kristanto dan antek-anteknya. Dia melantunkan lagu cengeng. Ditinggal sendiri di ruang dingin. Dia ngaku alami derita: Kedinginan. Ada-ada aja.
Padahal yang benar dia diberi waktu revisi keterangan dengan tenang.
Soal penyitaan handphone Hasto Kristianto dari Staf Kusnadi didramatisir. KPK punya otoritas memaksa menyita barang bukti & barang yang dianggap bisa membantu penyidikan.
Kalkulasi dan tehnik penyitaan dilakukan mulus. Ga ada riak & resistensi brutal dari Tim Lawyer Hasto Kristanto. Ga pake rame, barang bukti yang dibutuhkan proses penyidikan diperoleh dengan mudah.
Memangnya siapa Hasto Kristanto. Semuanya setara di muka hukum. Jika salah ya ciduk. Bila Setya Novanto yang Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR-RI bisa dipenjara, why not Hasto Kristanto.
Target Prabowo-Gibran capai Pertumbuhan Ekonomi 8%. Salah 1 variable yang dibutuhkan adalah index persepsi korupsi yang rendah. Kasus Harun Masiko bisa jadi entry point ke arah tersebut.
THE END