KETAWALAH SELAGI MASIH BISA KETAWA

0
203

KETAWALAH SELAGI MASIH BISA KETAWA

—- Sutoyo Abadi : 12.07.2024

Apa 3 pesan Malaikat Jibril, kepada Nabi Muhammad saw : _”Hiduplah sepuasmu tapi ingat engkau akan meninggal. 2. Cintailah apa yang kamu cintai tapi ingat engkau akan perpisah. 3. Kerjakan apa yang kamu ingin kerjakan tapi ingat engkau akan akan bertanggung jawab.

Orang yang lalai akan terus melawan panduan agama dan tatanan alam, berbuat seenaknya :  _”Orang yang ketika menang dalam perkara perkara kecil wetidak sanggup menahan diri tetapi terus melaju, akan mengundang kemalangan bagi dirinya sendiri di tangan para dewa maupun manusia , sebab ia menyimpang dari tatanan alam ( I Ching Abad 8 SM )

Ahir cerita seorang pemimpin akan dinilai dari seberapa baik saat mengahiri segalanya. Ahir yang kacau akan terus menggema sepanjang masa dan menjadi catatan hitam dalam kehidupannya.

Di ahir sebuah kekuasaan yang terbaiklah yang akan di mahkotai, apapun jalannya akan di kenang sebagai pahlawan dan sebaliknya keburukan tetap akan menjadi noda hitam kehidupanya.

Jokowi dalam menggenggam kekuasaan selalu menabrak titah Tuhan dan tatanan alam, tenggelam dalam rekayasa politik kotor, kebohongan, pencitraan, tipuan, manipulasi yang hanya menunggu waktu akan terbongkar semua kebusukannya

Melanggah terlalu jauh dari kapasitas dan kapabilitas nya, sama buruknya belum apa apa sebenarnya sudah jatuh. Anehnya membiarkan harga diri dan reputasinya semakin dalam terjerumus dalam langkah kebijakannya mengabaikan kepentingmakan rakyat.

Merasa semakin nyaman hidup bersama oligarki dan Cina. Di ahir masa jabayannya terjebak dengan ribuan tikungan yang keliru ke berbagai arah kekacauan yang kompleksitas, nampak kewalahan tanpa ada jalan keluar bahkan  berpotensi membayakan dirinya.

Tidak paham : dalam kekuasaan rekayasa kemenangan apapun kecenderungan hanya berpikir menang atau kalah, sukses atau gagal sungguh berbahaya, karena pandangan jauh ke depan untuk kebaikan dan kepentingan rakyat  tertutup.

Terjebak politik dinasti yang akan terjadi bangga ketika menang dan pahit ketika kalah. Padahal kemenangan dan kekalahan bersifat sementara. Kemenangan politik dengan rekayasa curang dan manipulasi pasti akan menjadi bencana.

Tidak sadar dan menyadari  semua akan di nilai pada ahirnya, mengabaikan cara mengahiri masa jabatannya dengan energi kebajikan untuk rakyat dengan citra, kesan dan kenangan yang baik, justru  hanya memburu kesenangan diri, keluarga, kroni dan bandar politiknya.

_”Mengahiri apapun dengan buruk tidaklah ada artinya. Keinginan terus mempertahankan kekuasaannya dengan macam macam rekayasa pelanggaran konstitisi dan rekayasa program negara asal asalah. Akan terjadi pembalikan resiko terburuk  menerpa dan meminpanya. Ketawalah selagi masih bisa ketawa.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.