Soal Palestina, Jangan Ragukan Janji Iran Serang Israel

0
344

 

Soal Palestina, Jangan Ragukan Janji Iran Serang Israel

PRIBUMINEWS.CO.ID – IRAN akan menyerang Israel dalam waktu dekat menyusul kematian Ismail Haniyeh, Pemimpin Biro Politik Hamas, di Teheran pekan lalu. “Jangan ragukan janji Iran melakukan tindakan setimpal terhadap Israel. Kami akan menyerang fasilitas militer, bukan rakyat sipil!”

Pernyataan itu disampaikan oleh Mohammad Reza Ebrahimi, Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, pada diskusi politik yang digelar oleh Partai Negoro di Jakarta, Rabu 7 Agustus 2024.

Menurutnya, tindakan keji Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan sejumlah kekejaman lainnya, termasuk pembunuhan terhadap pemimpin Palestina di wilayah hukum Iran harus dilawan.

Ebrahimi mengatakan di depan peserta diskusi yang dihadiri Konselor Politik Kedutaan Besar Rusia, Alexey Rykov, First Secretary Kedutaan Besar Malaysia Faiz Firdaus, Pengamat Timur Tengah Dina Sulaeman dan PLE Priatna, Dewan Pakar Luar Negeri Partai Negoro bahwa Israel adalah negara zionis teroris yang tidak menghormati kedaulatan negara lain.

“Israel membunuh Ismail Haniyeh di negeri kami. Itu adalah bentuk pelangaran internasional yang harus dibalas, tidak dengan kata-kata melainkan tindakan nyata yakni serangan bersenjata,” ucapnya.

Tindakan brutal Israel, jelas Ebrahim, harus dibalas setimpal dengan kekejaman yang dilakukan. Satu-satunya jalan adalah melakukan serbuan ke negara tersebut. “Kami siap perang dan membalas. Itu adalah janji kami, jangan ragukan,” tegasnya.

Dia menjelaskan, Iran akan melawan setiap kekejaman terhadap kemanusiaan maupun ketidakadilan yag berlangsung di sekuruh dunia. Sebab, hal itu bertentangan dengan piagam kemanusiaan. Sikap Iran, jelasnya, menentang kezaliman terhadap kaum lemah sebagaimana dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

“Iran membela siapapun tanpa membeda-bedakan agama apakah mereka suni, syiah, muslim maupun nonmuslim. Mereka akan kita bela jika terzalimi,” ucapnya. “Pertahanan Israel yang disebut dengan Iron Dome alias perisai baja akan dijadikan kubah kapas,” tambahnya.

Sementara itu, PLE Priatna menambahkan, Israel sesungguhnya problem dari seluruh masalah ketegangan di Timur Tengah. “Israel adalah sumber masalah, bukan Palestina. Peredaan ketegangan harus dimulai dari Israel mematuhi ICJ: hentikan genosida dan pendudukan illegal. Itu kunci utamanya. Bukan Iran, Bukan Hizbullah, bukan Houthi yang menjadi akar masalahnya. Bongkar paradigma sesat yg diskenario Israel.”

Menanggapi keseriusan yang sedang berlangsung di Timur Tengah terkait dengan rencana serangan militer Iran terhadap Israel, Rykov mengatakan, apa yang dilakukan oleh Israel terhadap pelanggaran wilayah Iran tidak bisa diterima. “Demikian pula aneksasi wilayah Palestina oleh Israel tidak bisa diterima,” tegasnya.

Adapun Dina Suleman pada kesempatan itu menjelaskan bahwa kematian Ismail Haniyeh, pekan lalu, tidak terlalu bermasalah bagi Hamas, partai politik Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza. Sebab, pengganti Haniyeh yakni Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas sangat berpengalaman di lapangan.

Dia mengatakan, Yahya berasal dari sayap militer Hamas garis keras, Brigade Izzudin Al Qassam. Organisasi ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Menurut Dina, Yahya sulit bisa menerima gencatan senjata ataupun perdamaian dengan Israel.

“Dia garis keras. Penolakan Hamas untuk gencatan senjata dengan Israel karena kelompok ini sesungguhnay sudah di atas angin. Mereka menang secara militer. Oleh karena itu, para mantan perwira Israel menyarankan agar mengakhiri peperangan yang sudah di ambang kekalahan,” ucapnya.

Menurut Dian, pembunuhan warga tak bersenjata dan penghancuran gedung sipil adalah bentuk pengalihan atas kekalahan Israel terhadap Hamas.**

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.