AKANKAH PRABOWO JADI SOSOK RADEN WIJAYA DI ABAD INI ??
Oleh : Memet Hakim Pengamat Sosial, Wanhat APIB & APP TNI
Kaisar Mongol Kubilai Khan dari dinasti Yuan, mendengar kebesaran Singosari di pulau Jawa yang dipimpin oleh Raja Kertanegara jadi ingin menguasai Singosari ini ditunjukkan dengan mengirimkan utusannya yang dipimpin oleh Meng Chi pada tahun 1289. Tentu saja Kertanegara yang sedang kuat kuatnya menolak dan bahkan memotong kuping utusan tersebut, dengan tujuan “memancing kemarahan Kubilai Khan”. Pada tahun 1293 kaisar Kubilai Khan kembali mengirim ribuan pasukan untuk menyerang Singosari yang dipimpin oleh Ike Mese, Shih Pi dan Kau Hsing, sayangnya Kertanegara dan para petinggi Singosari telah meninggal akibat dibunuh saat sedang ritual Tantrayana oleh pasukan Jayakatwang saudara sepupu, Ipar dan sekaligus besan Kertanegara.
Kasus serupa di Mesir (Mamluk) pada tahun 1260 dilakukan oleh Sultan Qutuz yang “memenggal kepala kedua utusan Mongol itu untuk memancing kemarahan Hulagu khan jendral yang memimpin pasukan Mongol. Dengan kemarahan ini pasukan Panglima Baibars yang jumlahnya sedikit dapat mengalahkan pasukan Mongol yang jumlahnya jauh lebih banyak di Gaza dan Ain Jalut pada tahun 1260. Dengan strategi yang jitu Pasukan Mongol walau dibantu oleh pasukan salib kalah telak oleh pasukan Baibars. Mongke Khan meninggal digantikan oleh Kubilai Khan yang ingin melebarkan kekuasaan ke tanah Jawa.
Ada kondisi yang sama antar perang di Ain Jalut dan di Kediri (Singosari) melawan pasukan Mongol. Sultan Qutuz dari Mamluk (Mesir) dan Kertanegara sama2 “memancing kemarahan Kaisar Mongol yang ingin mengusasi negerinya”. Pasukan Mongol sama2 dikalahkan dengan strategi yang jitu oleh Panglina Baibars dan Rd. Wijaya. Prabowo telah strategi jitu pula dengan dengan masuk kedalam kolam yang sama dengan Jokowi secara sempurna, tapi sekarang telah tiba masa untuk kembali menjadi perwira Sapta marga yang memegang Sumpah Prajurit dan memegang teguh Delapan Wajib TNI.. Saatnya Prabowo membersihkan para penjual negeri, pengkhianat, koruptor dan pelaku dan pelindung judi, prostitusi dan narkoba. Hanya dengan kembali ke UUD 45 yang asli Prabowo bisa melakukan pembersihan diatas.
Pertanyaannya Mungkinkah Prabowo bertindak sebagai Raden Wijaya ? Membersihan kelompok yang tetap ingin mengontrolnya ? Kenapa tidak ? Jika Jokowi dianggap sebagai perwakilan atau utusan Cina, Prabowo bisa memanfaatkan kekuatan pasukan lawan untuk menjadi mengambil alih kekuasaan. Dan ini telah terjadi Prabowo telah menjadi presiden terpilih, hanya saja belum dilantik. Prabowo juga memenang pilpres dengan strategi walaupun dianggap curang tetapi sah dimata hukum, artinya telah memenangkan pertempuran ini. Prabowo sebagai jendral telah pemimpin perang yang berhasil.
Sayangnya panglima dan tentara musuh rakyat masih hidup bebas di negeri ini, seperti Raden Wijaya apakah Prabowo berani mengusir kembali para imigran dari cina ? Jika benar cinta tanah air ini Prabowo harus membebaskan seluruh sumber daya alam yang telah dikuasai asing untuk dikelola oleh negara untuk kemakmuran rakyat. Bagaimana Keadilan dapat ditegakkan, bagaimana Kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan, bagaimana pola Pendidikan harus dirombak total, bagaimana pula system perpolitikan dapat berjalan dengan baik. Pertanyaan sekaligus harapan akankan Prabowo mewarisi Langkah kongkrit mertua sang Jendral penumpas komunis ? SEMOGA
Bandung, 27.08.2024