Parah, Partai Gerindra Khianati Kader & Pengurus Partai di Manokwari Selatan
PRIBUMINEWS.CO.ID – Manokwari Selatan – Entah apa yang ada di benak “para pemain politik” di Pusat, dan entah apa yang ada di dalam pikiran Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang juga Presiden Terpilih 2024. Jika Publik saat ini sedang mengkritisi “Mulyono”, yang dianggap sebagai Tukang Prank dan pengrusak Demokrasi Indonesia. Akankah Prabowo sebagai sahabat “Mulyono” juga akan ikut memprank Indonesia, dengan di mulai dari mengprank Pengurus dan Kader mereka sendiri di Manokwari Selatan.
Pidato Prabowo di Penutupan Kongres PAN : Singgung Pihak yang Haus Kekuasaan, Bisa Rugikan Negara<span;>. namun Faktanya?
Jika melihat Video yang di kirimkan kepada Redaksi MANews, terkait kekecewaan Pengurus dan Kader Gerindra Manokwari Selatan, sepertinya berbanding terbalik dengan Pidato Prabowo. Dan Faktanya Demi Kekuasaan, Rugikan Kader dan Pengurus sendiri.
Partai Gerindra berikan Dukungan kepada PASLON MANIS (Maxsi Ahoren – Imam Syafii), PASTI Indonesia : “PASLON Bermasalah, yang benar saja!”
Dalam Postingan di Portal PASTIIndonesia.org, Direktur PASTI Indonesia sendiri mempersoalkan Paslon Maxsi Ahoren dan Imam Syafii, dimana menurut Direktur PASTI Indonesia, Imam Syafii adalah seorang PENIPU Besar, yang menipu Mantan Bupati Biak Numfor, Thomas AE Ondy. Dan Maxsi Ahoren sendiri adalah Koruptor di MRP-PB yang meyalahgunakan Dana Hibah MRP.
Sebelum lahirnya Putusan MK no.60/puu-xxii/2024, semua bakal calon berbondong-bondong “Membeli Rekomendasi” Partai. Bahkan untuk PASLON MANIS, tercatat sebagai Paslon yang paling banyak “memborong” Rekomendasi Partai. Pertanyaannya, darimana kah Dana Paslon Manis sehingga dapat memborong cukup banyak dukungan Partai. Sepertinya sudah bukan menjadi Rahasia Publik, Pada Pilkada 2024 ini, Partai-Partai menetapkan Nilai Konversi Kursi Partai sebagai Mahar Partai, berkisar Rp. 300.000.000 (terbilang Tiga Ratus Juta Rupiah) hingga Rp. 800.000.000 (terbilang Delapan Ratus Juta Rupiah) untuk mahar Nilai Konversi 1 kursi.
Akan seperti apa kelak, apabila kelak seorang Pemimpin justru lahir dari “Borong Partai” dan beli “Rekomendasi Partai”, Jangankan bicara soal Kepedulian kepada Rakyat, jutru yang akan terjadi kemudian adalah sibuk mengembalikan uang kepada “Donatur” lewat Proyek, atau sibuk Korupsi APBD untuk membayar “Pinjaman” yang dipakai untuk membeli “Rekomendasi”.
PDI-P pada Pilkada 2024 ini menjadi satu-satunya partai yang tidak menetapkan Mahar
Menjadi lucu sepertinya, ketika kemudian Justru PDI-P menjadi Partai Politik yang pertama mengusung Paslon Bernard-Mesakh, yang notabenenya Bernard adalah Kader dan Pengurus Partai Gerindra. Yang dimana Partai Gerindra sendiri terang-terangan mengkhianati Kader dan Pengurus Partainya di Manokwari Selatan.
Dan cukup luar biasa, dalam dukungan Pilkada 2024 ini, PDI-P menjadi salahsatu Partai yang tidak menetapkan mahar Rekomendasi, dan Paslon Bernard-Mesakh mendapatkan B1KWK tanpa mahar. *”
Sumber: MANews